Ramadan dan Lebaran Dongkrak Bisnis Kecil dan Menengah BRI

02 Mei 2022 19:58

GenPI.co Ntb - Penyaluran kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI  khususnya untuk segmen kecil dan menengah, bertumbuh pada kuartal pertama 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Perseroan pun makin percaya diri bisa terus berkembang pada kuartal kedua 2022.

Optimisme itu tak terlepas dari keberhasilan pemerintah menekan laju pandemi yang kembali memutar roda ekonomi lebih kencang. 

BACA JUGA:  5 Tips Mudik dan Lebaran ala BRI, Nyaman dan Hemat

Pemerintah pun memberikan izin bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas mudik jelang perayaan Idulfitri.

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menjelaskan, dengann tradisi Lebaran yang kembali normal, pihaknya sudah menyiapkan likuiditas yang cukup untuk menunjang kebutuhan masyarakat. 

BACA JUGA:  BRI Jamin e-Channel Lancar via BRIGesit saat Libur Lebaran

Sebab, peningkatan konsumsi melalui intensitas belanja rumah tangga yang naik selalu terjadi dalam momentum ini.

“Ini akan men-shift transaksi yang semula berbasis di kota-kota besar, bergeser ke tujuan-tujuan mudik," kata dia.

BACA JUGA:  AUM Rp 150 T, BRI Sabet Penghargaan Bergengsi Asiamoney

Menurut dia, akan ada demand serta peningkatan aktivitas bisnis kecil dan menengah di daerah yang bakal membutuhkan modal untuk menunjang hal tersebut. 

"Melihat hal tersebut, kami optimistis Lebaran 2022 ini akan secara signifikan meningkatkan demand (kredit) dan ini terasa di awal-awal April ini. Demand itu di daerah cukup tinggi sehingga nanti akan meningkatkan disbursement kredit kecil dan menengah, khususnya di BRI,” ujarnya.

Optimisme itu mengacu pula pada indeks bisnis UMKM yang dirilis BRI secara kuartalan. 

Di antaranya ialah indeks aktivitas bisnis, indeks ekspektasi aktivitas bisnis, indeks sentimen bisnis, dan indeks kepercayaan pelaku bisnis terhadap pemerintah.

Keempat indeks tersebut pada triwulan keempat 2021 mengindikasikan hal yang positif.

Menurutnya, pelaku bisnis sudah makin yakin bahwa akan ada peningkatan volume bisnisnya pada triwulan pertama 2022 dan terbukti. 

Pihaknya meyakini dengan melihat dinamika yang terjadi di masyarakat sekarang ini, indeks tersebut akan kembali membaik pada triwulan pertama 2022.

“Artinya apa? Pada triwulan kedua 2022 juga akan ada peningkatan bisnis yang tentunya membawa optimisme kepada BRI, khususnya segmen kecil dan menengah yang memang populasinya ini sangat besar," ujar Anan. 

Dia menjelaska  penyaluran kredit pada triwulan kedua dan sepanjang 2022 bisa sesuai bahkan lebih tinggi dari target yang ditetapkan, yaitu sebesar 11,67 persen.

BRI pun telah mempersiapkan beberapa strategi. Pertama, karena masih dalam situasi pandemi, BRI menerapkan strategi yang sudah dilakukan selama dua tahun terakhir yaitu business follow stimulus.

Hal itu akan diperkuat melalui akselerasi melalui pengembangan bisnis melalui ekosistem-ekosistem.

Untuk business follow stimulus, tahun ini BRI mendapatkan kuota penyaluran KUR sebanyak Rp 260 triliun.

Sebanyak Rp 30 triliun di antaranya merupakan KUR untuk bisnis kecil. Ada juga PEN Generasi II untuk segmen kecil yang nilainya mencapai Rp15 triliun.

“Namun, perlu saya ingatkan di sini bahwa semua kredit disalurkan menggunakan dana internal BRI. Artinya, dana yang berhasil dihimpun oleh BRI melalui masyarakat," kata Amam.

Amam mengatakan pendekatan harus dipastikan meskipun sebagian disubsidi, adalah pendekatan kelayakan dari bisnis nasabah. 

"Saya yakin, makin banyak bisnis yang potensial di bisnis kecil maupun menengah di masyarakat akan membawa peluang kami untuk terus meningkatkan segmen bisnis kecil dan menengah di BRI,” pungkasnya. (*)

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB