Dua Desa di Loteng Jadi Kampung Budidaya Perikanan

28 Maret 2022 13:00

GenPI.co Ntb - Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI meresmikan Kampung Perikanan Budidaya Nila di Desa Teratak dan Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara (BKU), Kabupaten Lombok Tengah.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP RI Tubagus Hyeru Rahayu mengatakan, hal yang harus diperhatikan adalah belum terpenuhinya kebutuhan ikan di Loteng.

"Proyeksi kemampuan dari BBI dan UPR di Loteng hanya 6 juta ekor," katanya, kepada GenPi.co NTB, Senin (28/3).

BACA JUGA:  2021, Ekspor Perikanan NTB Tembus Rp 85,46 Miliar

Diharapkan, untuk pemenuhan kebutuhan benih maka perlu optimalisasi fungsi BBI dengan cara peremajaan induk-induk ikan unggul dan untuk peningkatan kualitas induk.

Pihak dari kementerian akan mendukung kebutuhan induk di daerah dengan memfasiilitasi kerjasama dengan UPT-UPT Perikanan yang ada, seperti di Balai Besar Budidaya Mandi Angin di Kalimantan Selatan.

BACA JUGA:  Johan Ingatkan Ketersediaan Komoditi Perikanan Jelang Ramadan

Dijelaskan, balai itu adalah balai besar budidaya air tawar yang wilayah kerjanya mendampingi Provinsi NTB, termasuk Loteng.

Ke depan, diharapkan secara bertahap pembudidaya bisa membuat pakan secara mandiri.

BACA JUGA:  Dukung Pembudidaya Perikanan, HBK Berikan Mesin Pakan

"Kami berjanji akan memberikan satu paket mesin pencetak pakan dengan kapasitas produksi 90 kilogram per-jam,” ujarnya.

Dalam pemasarannya ke depan, pihaknya berharap pembudidaya di Loteng tidak hanya berorientasi pada pasar lokal. Tetapi bisa menghasilkan ikan-ikan fillet yang bisa diekspor ke luar negeri.

Sementara itu, Wakil Bupati Loteng M Nursiah menyampaikan terima kasih dan bersyukur atas perhatian, dukungan, dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP RI.

Dia mengungkapkan, program kampung budidaya sangat sesuai dengan karateristik wilayah Loteng.

“Hal ini juga sejalan dengan visi misi Loteng dengan pendekatan pembanguan berdasarkan zona wilayah," terangnya.

Di wilayah utara, kata Nursiah, memiliki komoditas unggulan yang dapat mendukung ketahanan pangan dan bernilai ekonomi tinggi.

Dari segi aspek sosial, di kawasan utara sudah terbentuk kelompok pembudidaya ikan sebanyak 36 kelompok dengan luas areal budidaya sekitar 48 hektare.

Jumlah pelaku pembudidaya sebanyak 360 orang dan dengan tingkat produksi rerata 45-50 ton per hektare dalam setahun.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB