GenPI.co Ntb - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) angkat bicara terkait adanya hotel yang menaikkan tarif kamar jelang event MotoGP.
Sekda Pemkab Loteng Lalu Firman Wijaya menegaskan, harga kamar hotel harus disesuaikan dengan pelayanan.
"Jika harga mahal, maka pelayanan kepada para tamu juga harus maksimal," katanya, kepada GenPi.co NTB, Rabu (23/2).
Firman mengatakan, jangan sampai mahalnya harga hotel saat ini membuat pengusaha hotel di luar daerah membuka selebar-lebarnya paket yang bisa menekan harga kamar di Lombok.
Dia mengaku, menemukan adanya kenaikan harga kamar hotel saat MotoGP, namun masih dalam tahap kewajaran.
"Untuk kenaikan dengan tarif yang sangat tinggi, kami baru mendapat informasi secara lisan saja dan belum ada bukti," jelasnya.
Dia tidak menafikan adanya informasi broker atau calo hotel yang memanfaatkan momen MotoGP.
Sehingga, sangat penting penonton langsung berhubungan dengan hotel atau melalui aplikasi yang mempersiapkan layanan kamar hingga pemesanan.
"Kami sarankan penonton untuk berhubungan langsung dengan pihak hotel tanpa melalui calo," sarannya.
Mantan Kepala Dinas PUPR Loteng itu juga meminta para pengusaha hotel tidak menaikan tarif terlalu tinggi.
Menurutnya, kenaikan harga kamar hotel merupakan hukum bisnis, namun sangat disayangkan jika harga yang dijual terlalu tinggi.
Kenaikan harga yang terlalu tinggi dinilai hanya akan merusak citra dan mengakibatkan para wisatawan kapok menginap di Lombok.(*)