GenPI.co Ntb - Dinas Pertanian Provinsi NTB meminta petani gabung ke dalam kelompok tani (Poktan). Hal ini untuk mengantisipasi kesulitan pupuk yang dialami petani.
Kepala Dinas Pertanian NTB Muhammad Riadi mengatakan, pupuk tak hilang dari peredaran.
Kesulitan mendapat pupuk tak dialami oleh petani yang tergabung di dalam poktan.
“Pengusulan pupuk ke pemerintah berdasarkan kepada permintaan petani sendiri,” katanya, Senin (21/2) dikutip dari Antara.
Riadi menyebut, ribut-ribut tak mendapatkan pupuk sebenarnya berasal dari petani yang tak bergabung di dalam poktan.
Ini yang membuat petani tersebut tak terdaftar dalam rencana definitive kebutuhan kelompok (RDKK).
Disebutkan, petani yang tergabung dalam poktan, telah membuat usulan RDKK.
Mengacu dari RDKK ini maka dalam satu tahun dapat diketahui jumlah kebutuhan pupuk yang diperlukan petani di NTB.
Dia pun berharap petani yang belum tergabung ke dalam poktan segera membuat poktan. Termasuk memperhatikan kawasan yang digunakan untuk mereka Bertani.
“Munculnya kelangkaan pupuk akibat kuota pupuk bersubsidi yang diperoleh petani hanya 71 persen dari jumlah RDKK yang diajukan,” ucapnya.
Selain itu, banyak petani yang tak terdaftar mencari pupuk bersubsidi, ditambah penggunaan pupuk berlebihan di awal tahun.(*)