Cerita Judin, Petani Hutan yang Kini Jadi Kades Selelos

08 Februari 2022 11:30

GenPI.co Ntb - Pasca mekar tahun 2020 lalu, dan memiliki kepala desa definitif pada tahun ini Selelos resmi menjadi desa mandiri yang tengah berpisah dari desa Induknya yaitu Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (Lotara).

Desa yang berada di pelosok hutan Gangga ini, hampir seluruh wilayahnya merupakan areal pertanian-perkebunan dengan berbagai komoditi seperti Kopi, Kakao, Cengkeh, Alpukat, Vanili, Porang, Pisang, dan Kelapa.

Mekar dari desa induknya, Selelos kini dipimpin oleh Judin, kepala desa dengan latar belakang petani hutan.

BACA JUGA:  Pawang Rinjani-Tokoh Adat Bayan Gencarkan Penanaman Pohon

Dia memimpin Desa Selelos setelah menang pada ajang pemilihan kepala desa (pilkades) 2021 lalu.

Kendati petani, Judin merupakan Sarjana Hukum.

BACA JUGA:  Program Air Minum, Lotara Terima Rp 3,3 Miliar dari Pusat

Dengan kondisi geografis desa yang hampir 100 persen merupakan areal pertanian-perkebunan, tentu saja Judin menaruh harapan memajukan desanya dari sektor tersebut.

Sementara sektor lain yang dapat dimanfaatkannya adalah sektor pariwisata alam.

BACA JUGA:  Investor Azerbaijan Tertarik Bangun Pabrik di Lotara

"Kami yakin, kami mampu bersaing dengan desa-desa yang lain, tentu saja dengan memanfaatkan potensi pertanian-perkebunan dan pariwisata alam yang ada di sini," katanya.

Judin mengaku, memang dari segi pembangunan fisik, desanya masih kekurangan berbagai infrastruktur.

Hal tersebut diakibatkan juga oleh minimnya anggaran yang dimiliki desa pasca pandemi, terlebih selelos merupakan desa baru.

"Dari segi fisik infrastruktur, memang masih banyak yang kurang," jelasnya.

Kendati dengan anggaran minim, Judin optimis mampu memajukan desanya.

Faktor pendidikan masyarakat, menjadi modal besar baginya.

Menurutnya angka putus sekolah di Selelos cukup rendah, dan justru banyak masyarakat terutama pemuda tengah mengenyam pendidikan tinggi.

Modal sumber daya manusia (SDM) tersebut dipercaya akan mampu mendorong Selelos menjadi desa bersaing.

"Selain alam dan sektor pertanian, di sini rata-rata pemuda kami sekolah tinggi, sedikit sekali angka putus sekolah di sini. Saya yakin putra-putra terbaik Selelos mampu membawa kita bersaing," tambah Judin.

Sementara, kini Selelos memiliki produksi unggulan berupa hasil tani Cengkeh, Kakao, Kopi, Porang, Pisang, Kelapa, Alpukat, dan Vanili.

Judin berharap, masyarakatnya ke depan mampu membuat produk olahan dari hasil bumi tersebut.

Kini hanya ada beberapa UMKM di desa baru tersebut yang mampu mengolah komoditas Kopi menjadi kopi kemasan, dan beberapa juga mengolah Pisang menjadi Pisang Sale.

Lalu hasil pertanian lainnya masih dijual mentah secara gelondongan.

"Di sini sudah ada kelompok UMKM tapi baru yang memproduksi kopi kemasan saja, dan beberapa pisang sale, sisanya dijual gelondongan tanpa diolah," ujarnya.

Ke depan, tentu saja peningkatan SDM di bidang pengolahan hasil tani menjadi prioritas kerja Judin, agar Selelos tidak lagi dikenal sebagai produsen hasil tani mentah tetapi dapat menciptakan olahan-olahan hasil tani dengan peningkatan nilai ekonomi.

Di samping itu, ada beberapa potensi pariwisata alam yang dapat dikelola oleh pihak Desa Selelos melalui Kelompok Sadar Wisata (Poldarwis).

Saat ini ada destinasi air terjun Tiu Saong, Tiu Frendo, dan mata air Kakong, yang sudah dikenal masyarakat luas dan bisa dimaksimalkan oleh pihak desa.

"Pengelolaan air terjun yang tiga ini adalah warisan dari desa induk, untuk itu kami juga harus tetap berkolaborasi dengan mereka, dan dapat saling mengisi," tegasnya.(*)

 

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB