GenPI.co Ntb - Budidaya Jamur Tiram di Kota Mataram berpotensi terus dikembangkan. Lahan yang dibutuhkan tak begitu besar, layak dibudidayakan di pekarang rumah.
Pengelola Pembibitan Jamur Tiram Iskandar mengaku, selama pandemi tak terganggu permintaan pasar. Kebutuhan di Ibukota Provinsi NTB tetap tinggi.
“Tetap banyak yang berminat. Saat hujan seperti saat ini produksi memang tak terlalu tinggi,” katanya, Selasa (30/11).
Dikatakan, potensi pasar dari Jamur Tiram masih cukup besar. Di Kota Mataram, saat ini hanya sanggup memenuhi sekitar 75 hingga 100 kilogram setiap hari. Dari perhitungan kebutuhan mencapai 500 kilogram.
“Potensi untuk dibudidayakan masih besar. Permintaan pasar belum terpenuhi semua,” sambungnya.
Dijelaskan, budidaya Jamur Tiram termasuk sektor pertanian yang tak membutuhkan banyak lahan. Permintaan pasar baik konsumsi rumah tangga maupun rumah makan masih cukup tinggi.
“Kami memandang harus diperluas wilayah produksinya,” katanya.
Iskandar menyebut, sektor pertanian perlahan ditinggalkan generasi muda, ia memandang budidaya Jamur Tiram ini cocok dikembangkan generasi milenial. Proses budidaya, pengolahan, hingga pemasaran terbilang mudah.
“Pemasarannya ini mulai menggunakan sosial media. Anak muda itu sudah akrab dengan gadget. Harus dilihat potensi ini,” sambungnya.
Ia mendorong menggandeng generasi muda terlibat untuk membudidayakan. Dengan begitu ada transfer ilmu dari para senior petani jamur.
“Budidaya Jamur Tiram kita buat sebagai laboratorium pertanian dan wirausaha generasi muda,” tutupnya