GenPI.co Ntb -
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) mendatangkan urea bersubsidi sebanyak 11.460 ton menggunakan dua kapal bersamaan untuk memenuhi kebutuhan para petani di wilayah NTB.
Kepala Kantor Pemasaran Pusri Wilayah NTB Eman Haris, menyebutkan dua kapal tersebut, yakni MV Abu Samah mengangkut urea bersubsidi sebanyak 7.660 ton yang dibongkar muat di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.
Satu lagi, KM Sahabat Sejati mengangkut sebanyak 3.800 ton yang dibongkar muat di Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa.
“Saat ini, dua kapal yang berangkat dari Palembang itu, sedang bongkar muat urea bersubsidi untuk kebutuhan petani di Pulau Lombok, dan Pulau Sumbawa,” katanya, Jumat (28/1).
Dikatakan, dengan kedatangan 11.460 ton urea bersubsidi ke NTB, maka total stok hingga 27 Januari 2022 mencapai 51.000 ton.
Dari jumlah tersebut sudah tersalurkan ke petani sebanyak 38.000 ton dari alokasi Januari yang seharusnya 34.000 ton.
Artinya, kata Eman, sebagian alokasi untuk Februari dialihkan untuk memenuhi kebutuhan pada Januari yang relatif tinggi.
“Pada Januari, permintaan urea bersubsidi sangat tinggi karena petani membutuhkan untuk pemupukan padi dan jagung,” ujarnya.
Eman yang mendampingi AVP Operasi Logistik Bali dan Nusa Tenggara, PT Pusri, Edi Prasetia Sitepu, mengatakan para petani di NTB, tidak perlu khawatir akan ketersediaan urea bersubsidi.
Sebab, PT Pusri secara terus menerus mendatangkan kapal pengangkut pupuk untuk kebutuhan setiap bulan, baik untuk wilayah Pulau Lombok, dan Pulau Sumbawa.
Seperti diketahui, petani beberapa pekan terakhir mengeluhkan kelangkaan pupuk. Di awal musim tanam mereka kesulitan untuk mendapatkan pupuk.
Bahkan, keluhan petani ini mendapat atensi dari Polda NTB untuk menerjunkan tim mencari tahu penyebab kelangkaan pupuk.(*)