GenPI.co Ntb - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (Lotara) membutuhkan bantuan Rp 72 Miliar untuk memperbaiki sekolah yang rusak akibat gempat Tahun 2018 lalu.
Dikutip dari Antara, Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga Adnan mengatakan, ada 50 gedung SD dan SMP yang rusak akibat gempa bumi, sampai saat ini gedung tersebut belum tersentuh perbaikan.
Dikatakan, dinas telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lotara terkait gedung yang rusak ini.
Sesuai dengan arahan pusat, dinas di kabupaten memang diminta untuk turut melakukan asesmen.
“Jadi data di dapodik itu harus diperkuat dengan asesmen dalam hal ini dilakukan oleh PUPR,” katanya, Senin (17/1).
Haisl analisa angka yang mencapai Rp 72 Miliar ini telah disampaikan kepada Sekda Kabupaten Lotara dan juga Bappeda Lotara.
Saat ini tengah diperjuangkan ke pusat supaya sekolah yang rusak ini tersentuh bantuan.
“Ada yang rusak berat, sedang, dan ringan. Sekitar 80 persen rusak berat, smeoga di 2023 mendapat rizki dana alokasi khusus,” tegasnya.
Karena kondisi bangunan yang masih rusak, sementara kegiatan belajar dilaksanakan di kelas darurat.
Kelas ini hanya menggunakan dinding bangunan dari kayu, triplek, dan beratapan seng (spandek).
Sementara untuk memperbaiki atau membangun gedung sekolah baru, menggunakan APBD tak memungkinkan. Terlebih kondisi anggaran saat ini yang tengah dalam situasi pandemi.(*)