GenPI.co Ntb - Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah dalam silaturahim ke Ponpes Al Mujahidin Tempos, Banyu Urip, Gerung, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Minggu (16/1) mengingatkan kepada jamaah supaya tak menikah muda atau merariq kodeq.
“Anak-anak pada usia produktif atau usia sekolah harus fokus pada sekolahnya bahkan bisa melanjutkan hingga Perguruan Tinggi,” katanya.
“Stop Merariq Kodek. Ini perlu saya tekankan, karena dampak buruk merariq Kodeq,” sambungnya.
Dampak buruk yang dimaksud, dari sisi kesiapan mental, kematangan masa produksi, dan kondisi ekonomi.
Rohmi menegaskan, tidak ingin generasi-generasi penerus ke depan yang akan melanjutkan estafet perjuangan bangsa ini terlahir generasi-generasi yang kurang sehat.
Terjadi stunting dan gizi tidak terurus dengan baik.
“Dan tentu banyak hal buruk yang diakibatkan oleh perkawinan di usia dini,” bebernya.
Karena itu, dia meminta kepada para santri-siswa-siswi di Lobar ini umumnya untuk tidak melakukan perkawinan usia dini.
Wagub juga berpesan kepada ibu-ibu hamil untuk secara rutin memeriksakan kehamilannya ke posyandu ataupun ke puskesmas agar kesehatan ibu dan kesehatan anak yang dikandungnya tetap terpantau dengan baik.
“Kita inginkan agar anak-anak kita yang lahir nanti dalam keadaan sehat dan memperoleh gizi yang cukup dan berimbang,” tutupnya.
Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, pada Tahun 2020, laporan yang masuk ada 800 orang siswa NTB menikah dini.
Data tersebut berasal dari laporan resmi, tak menutup kemungkinan data bertambah dari siswa yang tak melapor.(*)