Ngayu-ayu, Upacara Bentuk Syukur Kepada Tuhan

11 Januari 2022 05:00

GenPI.co Ntb - Tanah yang subur dari sisa letusan gunung Rinjani dulu, kini menumbuhkan banyak tanaman dan hewan endemik khas yang berkualitas (Biological heritage).

Sampai saat ini menjadi berkah terus menerus bagi hewan, tumbuhan dan manusia disekitarnya. 

Gunung Rinjani sebagai sebuah warisan geologi (Geological heritage) ternyata juga memberikan banyak inspirasi bagi tumbuh dan berkembangnya seni budaya (Cultural heritage) bagi masyarakat sekitarnya.

BACA JUGA:  Barapan Kebo Sumbawa

Salah satunya upacara adat ‘Ngayu-Ayu’ masyarakat lereng Rinjani, Sembalun.

Mengutip Website Bappeda NTB, upacara tiga tahunan ini adalah sebuah bentuk rasa syukur masyarakat Sembalun atas segala rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa melalui mata air yang mengalir.

BACA JUGA:  Budaya Sasak Menjadi Benteng Sirkuit Mandalika

Pohon dan aneka tanaman yang tumbuh diatas tanah yang subur secara turun temurun telah mereka nikmati hingga kini. 

Bila dulunya letusan Gunung Rinjani dianggap hanya melahirkan duka nestapa, dianggap hanya musibah semata, tapi seiring waktu berlalu, kini letusan dan sisa letusan itu telah memberi banyak berkah bagi kehidupan manusia.

BACA JUGA:  Mengenal Budaya Bereqe Warga Sikur

Bukan hanya berupa kesuburan tanah, tapi panorama alam yang dihasilkannya telah mempesonakan jutaan wisatawan dari berbagai belahan dunia untuk datang menikmatinya.

Kini, Gunung Rinjani dan sekitarnya telah diakui keindahan alamnya, kesuburan tanahnya, keelokan budayanya menjadi sebuah taman bumi kelas dunia oleh UNESCO.

Sejajar dengan berbagai taman-taman bumi lainnya di Eropa, Amerika, China, Kanada dan negara lainnya.(*)

 

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co NTB