GenPI.co Ntb - Polda NTB meminta warga untuk tetap tenang terkait pengerusakan di Pondok Pesantren (Ponpes) AS-Sunnah, Bagek Nyaka, Kecamatan Aikmal, Lombok Timur, pada Minggu (2/12) dini hari.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, mengatakan kejadian tersebut diduga buntut dari menyebarnya potongan video yang mendiskreditkan sejumlah makam leluhur di Lombok.
"Dalam waktu dekat kami akan mengambil keterangan dari berbagai pihak terkait permasalahan tersebut,” katanya, Minggu (2/1) dikutip dari Antara.
Polisi, kata perwira tiga melati di pundak ini, akan menelusuri baik kasus perusakan dan video ujaran kebencian tersebut.
“Percayakan kepada pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut dan masyarakat agar tenang," sambungnya.
Dijelaskan, sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) dan warga juga telah mendatangi Polda NTB untuk menyampaikan laporan, terkait keberatannya terhadap ujaran dalam video tersebut.
Untuk itu warga diharap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis yang dapat mengganggu jalannya proses penegakan hukum yang dilakukan pihak kepolisian.
Polisi berjaga di Markas As-sunah Bagik Nyaka dan lokasi pembangunan masjid Imam Asy Syafi'i.
Serta rumah H Sunardi selaku ketua pembangunan masjid.
Artanto menyebutkan menggalang tokoh masyarakat, tokoh agama agar tidak terprovokasi.
"Kami imbau, agar warga tetap tenang, dan jangan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu jalannya proses yang kami lakukan," katanya.(ant/*)