GenPI.co Ntb - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB mencatat total kredit yang disalurkan mulai Januari sampai Oktober 2021 mencapai Rp 55 triliun.
“Tumbuh sebesar 5,57 persen dibandang periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Kepala OJK NTB Rico Rinaldy, Senin (27/12) dikutip dari Antara.
Dikatakan, pertumbuhan penyaluran kredit di NTB di atas nasional sebesar 3,26 persen.
Hal ini menunjukkan kondisi ekonomi di NTB mulai bergerak.
“Meski masih dalam kondisi pandemi ada pergerakan. Menjadi perhatian ketika kredit tak turun selama pandemi,” sambungnya.
Rico menyebut, dari total penyaluran kredit perbankan sebesar Rp 55 Triliun, sebagian besar tersalurkan di Kota Mataram yakni Rp 35,49 Triliun.
Sisanya tersebar di sembilan kabupaten/kota di NTB.
Kredit tersebut lebih banyak untuk lapangan usaha Rp 24,13 Triliun.
Sisanya ke sektor perdagangan eceran Rp 10,98 Triliun. Kemudian pertambangan dan penggalian Rp 10,94 Triliun.
Pertanian, perburuan, dan kehutanan Rp 3,4 Triliun. Serta penyediaan akomodasi dan penyediaan makan dan minum Rp 1,3 Triliun.
“Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan positif diikuti dengan tingkat kredit bermasalah yang hanya 0,22 persen,” ucap Rico.
Jumlah ini di bawah ketentuan otoritas sebesar 5 persen.(*)