Jus Bagus untuk Penderita Kanker, Tapi Kandungan Seratnya Kurang

21 Juli 2022 08:00

GenPI.co Ntb - Pasien yang memiliki penyakit kanker harus senantiasa menjalani pengobatan seperti kemoterapi.

Pengobatan ini dilakukan untuk menghancurkan atau mencegah perkembangan sel kanker agar tidak menyebar dan menyerang organ tubuh lain.

Tak hanya itu, makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh pasien kanker juga memainkan peran penting dalam mengendalikan gejala dan mencegah efek samping pengobatan.

BACA JUGA:  Ingin Minuman Spesial, Datang ke The Sultan Food Mataram

Salah satu zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh pasien kanker adalah serat. Serat banyak ditemukan pada buah dan sayuran.

Nah, mengonsumsinya dalam bentuk jus bisa menjadi salah satu cara yang baik untuk menambahkan lebih banyak asupan serat pada pasien kanker.

BACA JUGA:  NTB Masuki Puncak Musim Kemarau 2022, Data BMKG

Serat membantu menjaga keseimbangan bakteri usus yang baik serta menghentikan pertumbuhan dan meningkatkan kematian sel-sel kanker.

 

BACA JUGA:  Mataram Bentuk Satgas, Tangani PMK yang Menyerang Ternak

Meski berpotensi membunuh sel kanker, kandungan serat dalam jus dan buah segar tetap berbeda. Jus tetap tidak bisa menggantikan asupan serat dari buah dan sayuran yang utuh.

Olahan jus, terutama yang dibuat menggunakan mesin juicer, dapat mengurangi kandungan serat dalam buah dan sayur.

Pasalnya, pembuatan jus sering kali memisahkan cairan dari ampas dan kulit buahnya.

Tak hanya kandungan seratnya yang berkurang, kandungan protein dari buah dan sayur pun jadi lebih rendah.

Padahal, pasien kanker sangat membutuhkan protein untuk membantu pemulihan setelah menjalani terapi atau operasi. Protein juga dapat meningkatkan sistem imun yang penting guna menjaga kesehatan pengidap kanker.

Ditambah lagi, jus cenderung memiliki rasa yang sangat manis. Rasanya mungkin kurang cocok bagi pasien yang mengalami perubahan pada indera pengecap atau penciuman akibat efek samping pengobatan kanker.

Selain itu, jus dapat membuat pasien lebih cepat kenyang. Alhasil, ini akan mengganggu pemenuhan asupan gizi dari makanan lain yang seimbang.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB