Ini Bahaya Kopi Instan yang Perlu Diketahui

17 Juni 2022 00:00

GenPI.co Ntb - Kopi instan atau kopi sachet dibuat dengan memanggang biji kopi, lalu dihancurkan menjadi bubuk. Setelah itu, bubuk kopi murni tersebut diseduh dan dikeringkan lagi. Ini akan menghasilkan bubuk kristal kopi.

Namun, proses pembuatan ini menghilangkan beberapa zat gizi yang bermanfaat dari biji kopi. Kopi sachet juga diberikan bahan-bahan tambahan untuk memperkaya rasa, seperti pemanis buatan dan krimer.

Tak jarang, kadar kopi murninya relatif lebih sedikit sehingga rasa berasal lebih banyak dari perisa kopi buatan. Kopi instan ini rupanya memiliki sejumlah bahaya bagi tubuh. Bagi penikmat kopi harus mengetahui hal ini.

BACA JUGA:  Benarkah PT SEG Penyelenggara MXGP Milik Anak Gubernur NTB?

1-Meningkatkan risiko kanker

Selain kafein, kopi instan mengandung acrylamide atau akrilamida. Keduanya punya potensi merugikan bagi kesehatan.

BACA JUGA:  Ketua BPPD NTB : Joki Cilik di Pacuan Kuda Bukan Eksploitasi Anak

Akrilamida adalah senyawa kimia yang terbentuk dari proses pemanggangan biji kopi dan juga dapat ditemukan pada asap, peralatan rumah tangga, produk perawatan diri, dan makanan.

Berbagai studi menunjukkan bahwa senyawa akrilamida bisa meningkatkan risiko kanker dalam berbagai jenis.

BACA JUGA:  FITRA NTB : Itu Masalah, Anak Gubernur Jadi Penyelenggara MXGP

2-Rentan obesitas

Bahaya kopi instan lainnya adalah membuat rentan mengalami berat badan berlebih hingga obesitas. Mengapa demikian?

Tambahan gula pada kopi sachet tentu akan meningkatkan asupan kalori harian . Dalam 1 gram gula, ada tambahan 4 kkal kalori di dalam kopi.

Sayangnya, satu saset kopi bahkan bisa mengandung gula hingga 13 gram. Artinya, sudah ada tambahan 52 kkal untuk satu sajian kopi instan.

Asupan kalori yang lebih besar daripada jumlah kalori untuk beraktivitas fisik akan membuat berat badan bertambah.

3-Rentan terkena diabetes

Lagi-lagi, bahaya kopi sachet ini berasal dari kandungan gula. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, satu bungkus kopi instan bisa mengandung gula tambahan sebanyak 13 gram.

Faktanya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan batas aman konsumsi gula harian sebesar 50 gram per hari.

Artinya, lebih dari seperempat asupan gula harian berasal dari satu sajian kopi instan.

4-Rentan terkena penyakit jantung

Bila memilih kopi yang telah dicampur dengan krimer, pikir sekali lagi. Tambahan krimer pada kopi instan mengandung lemak jenuh.

Perlu diketahui, bahaya lemak jenuh ini rentan meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh.

Mengonsumsi kopi instan dengan jumlah besar secara rutin menimbulkan bahaya kolesterol jahat menumpuk di dalam pembuluh darah.

Hal ini membuat pembuluh darah  tersumbat sehingga tekanan darah pun meningkat dan hipertensi.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB