Joki Kuda Cilik, Bunda Niken Minta Orang Tua Tak Berikan Izin

Joki Kuda Cilik, Bunda Niken Minta Orang Tua Tak Berikan Izin - GenPI.co NTB
Joki kuda cilik sedang memacu tunggangannya di lintasan. Joki kuda cilik ini harus mulai dihilangkan dati lomba kuda. (foto : Antara)

GenPI.co Ntb - Salah satu balapan yang menjadi tradisi di Pulau Sumbawa adalah balapan kuda. Balapan ini kerap menggunakan anak kecil sebagai joki.

Dalam beberapa balapan, ada joki cilik yang terjatuh. Bahkan, ada yang meninggal setelah terjatuh dari kuda.

Ketua TP PKK Provinsi NTB  Niken Saptarini Widiyawati Zulkieflimansyah mengajak orang tua joki cilik di Bima, untuk membatasi buah hatinya menjadi joki. Diharapkan, para orang tua tak memberikan izin.

BACA JUGA:  Jaran Kamput, Kuda-kudaan Saat Pernikahan dan Sunatan

"Orang tua harus bergerak hatinya, untuk membatasi anak yang masih dibawah umur 10 misalnya untuk tidak menjadi joki,"katanya dilansir dari situs resmi Pemprov NTB.

Dijelaskan, para orang tua harus memberikan edukasi dan pemahaman kepada keluarga baik anak maupun bapak sebagai kepala rumah tangga, agar mengutamakan pendidikan bagi masa depan anaknya 

BACA JUGA:  Sirkuit Pacuan Kuda Internasional Bakal Dibangun di Dompu

"Karena informasinya, saat lomba pacuan kuda, joki cilik ini tidak masuk sekolah,"sebut istri Gubernur NTB ini.

Persoalan lain yang dihadapi joki cilik saat pacuan adalah resiko kemungkinan  terjadi kecelakaan. Termasuk bila ada transaksi taruhan, menurut para ahli merupakan bentuk eksploitasi terhadap anak. 

BACA JUGA:  Dua Minggu Sebelum Balapan, Pengerjaan Sirkuit MXGP Tuntas

Hal lain juga yang harus diperhatikan adalah  ada 10 hak anak yang harus dijamin oleh semua pihak.  Salah satunya adalah pendidikan dan kesehatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya