GenPI.co Ntb - Kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022 NTB sedang sakit.
Hal ini karena hutang yang timbul dari tahun sebelumnya.
Wakil Ketua DPRD NTB Mori Hanafi menyebut ada tanggungan hutang Rp 227,6 Miliar dari APBD 2021.
"APBD kita dalam kondisi kurang sehat, bisa dikatakan sakit. Sebab APBD 2022 tertekan karena menanggung beban APBD 2021," katanya dilansir dari Antara.
"Jumlah ini kita lihat dari keseluruhan APBD NTB yang bermasalah itu sebesar 5 persen," sambungnya.
Selain itu, Anggota DPRD NTB Dapil Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu ini, mengatakan hutang ini muncul karena pemerintah provinsi (Pemprov) pada akhir bulan Desember 2021, tidak punya cukup uang untuk membayar seluruh kegiatan.
"Makanya, untuk menutupi ini kita akan melakukan pergeseran anggaran di sejumlah OPD, sekarang ini sedang dalam proses pembahasan," katanya.
Menurut Mori, tidak terbayarkannya pengerjaan di 2021 tersebut tidak terlepas dari berkurangnya pendapatan daerah di tahun itu, akibat transfer Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat jauh berkurang dan Pemprov NTB punya beban 8 persen dari DAU untuk vaksinasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News