Filosofi Prosesi dalam Sorong Serah Aji Krame

Filosofi Prosesi dalam Sorong Serah Aji Krame - GenPI.co NTB
Tradisi Sorong Serah Aji Krama yang merupakan budaya sasak. (foto : Antara)

GenPI.co Ntb - Proses Sorong Serah Haji Krame ini ditentukan berdasarkan proses pernikahan yang dilalui dan memastikan proses itu sudah ditempuh secara benar dan baik.

Mengutip dari Situs Majelis Adat Sasak, proses dari tahapan tersebut adalah, Mbait atau jemput , baik wali atau permohonan wali nikah.

Akad nikah, Rebaq Pucuk Atau Bait Janji perundingan atau negosiasi) yang merupakan proses penentuan kesepakantan Aji Krame, kemudian disepakati mengenai hari resepsi atau begawe, yang berlangsung dengan proses Sorong Serah Aji Krame lalu diikuti dengan proses Nyongkolan.

BACA JUGA:  Pawang Rinjani-Tokoh Adat Bayan Gencarkan Penanaman Pohon

Sebagai bentuk akhir dari proses ini adalah Bales Ones Nae atau kunjungan antar keluarga dekat belah pihak.

Filosofi Aji Krame dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi ukhrawi dan sisi duniawi.

BACA JUGA:  MotoGP, Budaya Lokal Perlu Dihadirkan Pada Tamu

Pada sisi ukhrawi, proses ini mengandung pesan spiritual yang mempertautkan hakekat diri manusia dalam hubungan dengan sang pemiliknya.

Pada sisi duniawi, mengandung pesan tentang bagaimana mempelai harus merealisasikan tanggung jawab kehidupan.

BACA JUGA:  Seperti Ini Makna Sorong Serah Aji Krame

Dalam design Sorong Serah Aji Krame, sisi ukhwari disebut sebagai nampak lemah atau tanah pijakan yang berarti pondasi spiritual dimana ia berpijak di dalam kehidupannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya