Dituduh Politik Praktis, Begini Klarifikasi Kadis Sosial NTB

10 Mei 2023 16:43

GenPI.co Ntb - Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Akhsanul Khalik memberikan klarifikasi soal potongan pidatonya yang diduga bernuansa politik praktis.

"Kita tidak bisa memahami sesuatu dari potongan video yang ada dan beredar di media sosial," kata Akhsanul kepada GenPI.co NTB, Rabu (10/5).

Pria yang karib disapa Doktor Aka itu menjelaskan ada awalan dalam sambutannya pada halalbihalal Himpunan Masyarakat Lombok (Himalo) di TMII, Jakarta.

BACA JUGA:  Panas! Gubernur Zulkieflimansyah dan Ketua Partai Gelora NTB Saling Serang

"Di sana ada situasi kebatinan. Yang ada di lokasi akan paham. Sebab, ada prolog dari Miq Tjuk Sudarmadji," jelas Aka.

Menurut dia, ada pemaparan tentang orang Sasak saling menghilangkan sikap dan sifat saling menjatuhkan satu sama lain.

BACA JUGA:  Dapat Ilmu dari Rachmat PDIP, Ketua Gelora NTB: Politisi Jangan Baperan

Dalam prolog dengan Miq Tjuk, Sasak suka sekali jurakan (panjang pinang, red). Orang Lombok punya tanah, tetapi dikuasai orang lain.

Miq Tjuk menyebut hal itu menjadi catatan bersama untuk melakukan pembenahan pada masa depan.

BACA JUGA:  Geram Pejabat Pemprov NTB Terlibat Politik Praktis, Rachmat PDIP: Tindak Tegas

"Nah, ini bagian yang kemudian menjadi salah satu hal yang saya kupas dalam sambutan," ujar Aka.

Dalam pidatonya, dia memulai dengan Surah Al-Imran ayat 103. Surat itu pun dibaca lengkap.

"Saya baca ayat itu dalam rangka menuju persaudaraan Sasak dalam meraih kegemilangan seperti tema halalbihalal," ungkap Aka.

Dari perbedaan dialek orang Sasak, lalu dia sandingkan dengan ayat yang artinya kenikmatan bagaimana menyatukan hati dan dengan karunia Allah semua dipersaudarakan.

Pada poin yang disampaikan Miq Tjuk terkait orang Sasak punya tanah, tetapi dikuasai orang lain, dia pun memberikan gambaran Gubernur NTB Zulkieflimansyah sangat terbuka.

Menurut dia, Zulkieflimansyah membuka kesempatan kepada para tokoh Sasak untuk bersing pada pemilihan gubernur (pilgub) NTB.

"Artinya, Pak Gubernur NTB sangat memberikan ruang. Silakan siapa pun tokoh Sasak yang memahami kesasakannya dan ke-NTB-annya didukung maju. Namun, kalau tidak ada yang maju, kita biarkan Bang Zul maju lagi," ucap Aka. 

 

 

 

Dia mengaku pidatonya tidak berisi politik praktis. Aka pun berkaca langsung dari dirinya.

"Sebagai Sasak lebung, apa iya saya akan menghina diri dengan kesasakan yang saya miliki?" ucap Aka. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB