GenPI.co Ntb - Ketua PDIP NTB Rachmat Hidayat mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut ucapan pejabat eselon dua Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) yang diduga bernuansa politis.
Selain itu, Rachmat juga menyarankan Gubernur NTB Zulkieflimansyah memberikan tindakan tegas.
”Gubernur harus mengambil tindakan tegas terhadap jajarannya yang sudah terang-terangan terlibat politik praktis," kata Rachmat, Rabu (10/5).
Rachmat mengaku sudah menghubungi Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi. Dia berharap ada tindakan tegas terhadap seluruh ASN Pemprov NTB yang terlibat politik praktis.
"Sekda mengaku kewenangan penindakan ada di gubernur sebagai pejabat pembina kepegawaian," ujar Rachmat.
Anggota DPR itu juga telah menghubungi Gubernur NTB Zulkieflimansyah melalui sambungan telepon.
"Zul mengaku akan memanggil pejabat bersangkutan," jelas Rachmat.
Menurut dia, ucapan pejabat eselon dua Pemprov NTB tersebut juga berpotensi memecah belah.
Rachmat menilai publik bisa menganggap tidak ada tokoh Sasak yang pantas menjadi gubernur NTB gara-gara ucapan pejabat itu.
”Sebagai pejabat eselon II, dia telah memberikan pembelajaran yang tidak baik," tegas Rachmat.
Sebelumnya, video pendek berisi pidato pejabat eselon dua Pemprov NTB viral di grup WhatsApp (WA.
Pejabat itu disebut-sebut sedang berpidato dalam halalbihalal masyarakat Lombok di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (7/5).
“Saya berharap muncul orang-orang Sasak yang hebat untuk memimpin NTB ini. Akan tetapi, dia harus paham betul tentang kesasakannya dan tentang ke-NTB-annya. Kalau belum ada, biarkan Bang Zul dulu nanti periode kedua,” ujar dia. (*)