GenPI.co Ntb - Fitri Indrayani sangat bersyukur bisa kembali ke Lombok Barat setelah sempat terjebak dalam perang di ibu kota Sudan.
Warga Kecamatan Sekotong itu menjelaskan kondisi di Sudan sangat mengerikan akibat perang.
"Rumah majikan saya hancur akibat tembakan. Antara hidup dan mati saat peperangan itu," kata Fitri kepada GenPI.co NTB, Senin (1/5).
Wanita 38 tahun itu menuturkan suasana dan mencekam. Air dan listrik di kota tempatnya bekerja juga padam.
Fitri pun tidak berani keluar pada Lebaran 2023 karena suara tembakan dari segala arah.
"Waktu Lebaran paling parah," ucap Fitri.
Fitri berhasil keluar dari bahaya tersebut setelah mengungsi bersama ke rumah saudara majikannya.
Setelah itu, Fitri diantar majikannya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sudan.
"Majikan saya mengungsi ke rumah saudaranya. Saya pun ikut," ujar Fitri.
Fitri merupakan satu dari puluhan warga NTB yang telah tiba di Lombok. Kloter pertama dipulangkan sebanyak empat orang. Kloter kedua sebanyak 19 orang. (*)