GenPI.co Ntb - Muhamad Ali dan istrinya hidup dalam kondisi memprihatinkan di Dusun Poen, Desa Batujai, Praya Barat, Lombok Tengah.
Pasangan suami istri (pasutri) tunanetra itu hidup di rumah yang sudah tidak layak.
Dinding rumah dibuat dari pagar. Kondisinya pun sudah lapuk karena dimakan usia.
Ali menjelaskan rumah yang saat ini ditempatinya merupakan peninggalan orang tuanya.
Dia pun selalu dihantui kekhawatiran. Ali cemas jika rumahnya tiba-tiba roboh saat angin besar menerpa.
Ali pun mengetuk pintu hati pemerintah agar bisa mempunyai rumah layak huni.
"Kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk perbaikan rumah," kata Ali kepada GenPI.co NTB, Minggu (9/4).
Pria paruh baya itu mengatakan belum lama ini mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Beberapa waktu lalu saya mendapat bantuan Rp 900 ribu di kantor desa," ujar ayah satu anak itu.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Ali mengais rezeki lewat keahliannya memijat.
"Kebetulan saya sudah mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Lombok Tengah," jelas pria 50 tahun itu.
Dari hasil memijat, dia mendapat upah seadanya. Dia pun sering dibayar dengan beras.
"Alhamdulillah, untuk makan sehari-hari selalu ada rezeki," kata Ali. (*)