GenPI.co Ntb - Kisah sukses Dian Sandi Utama sangat berliku. Dia pernah menjadi tukang servis HP selama dua tahun.
Warga Desa Bonder, Praya Barat, Lombok Tengah, itu juga pernah bekerja di Arcossindo Consultant selama tiga tahun.
Dia resign pada 2014. Saat itu, Dian dilarang ibunya bekerja di proyek. Dian lantas mendirikan organisasi Blue Green Indonesia.
"Saya menetap di Jakarta karena organisasi itu ditarik pendiri menjadi organisasi nasional. Salah satu pendirinya Indra J Piliang," katanya kepada GenPI.co NTB, Senin (6/3).
Setelah menetap di Jakarta, anak petani itu akhirnya terjun ke dunia politik. Dia masuk Partai Demokrat pada 2015.
Kariernya di dunia politik terbilang moncer. Dia menjadi staff ahli Tim Komunikator DPP bidang media dan publikasi Partai Demokrat.
Memasuki Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2018, Dian diperintahkan mengampanyekan pasangan Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalilah.
"Sejak 2019 sampai 2020 saya jadi stafsus gubernur di Tim Kajian Strategis Daerah NTB," ujar pria 37 tahun itu.
Lepas dari partai politik, Dian menjadi manajer Penelitian, Pengembangan dan Kerjasama RL-UNESCO Global Geopark.
Setelah melalui berbagai pertimbangan, Dian kembali masuk dunia politik. Pada 2020, alumnus SMKN 2 Kediri itu bertemu para kader PSI Jakarta.
"Merasa cocok, akhirnya saya pegang PSI untuk NTB waktu masih ketumnya Grace Nathalie," sebutnya.
Pada tahun itu juga, pria yang malang melintang berorganisasi tersebut mundur dari kerja-kerja di Pemerintah Provinsi NTB dan fokus mengurus partai. (*)