GenPI.co Ntb - Kuliah umum dan bedah buku Aldera: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999, digelar Universitas Mataram (Unram).
Anggota VI BPK, Pius Lustrilanang, menjadi pembicara dalam acara yang digelar di Unram tersebut.
Kegiatan itu, bagian dari upaya mengajak generasi muda, termasuk mahasiswa, memiliki jiwa gigih.
Kemudian tetap kritis, siap berjuang untuk membela rakyat dan menjaga demokrasi.
Kuliah umum dan bedah buku ini, digelar di Scientific Lecture Prof H Sunarpi Hall, Gedung Kuliah Bersama Unram.
Menghadirkan narasumber, Guru Besar Fakultas Hukum Unram Prof Zainal Asikin.
Ketua Presidium FKMM 1990-1994 Nurdin Ranggabarani, dan jurnalis senior NTB Agus Talino.
Pius Lustrilanan berharap, buku ini dapat menjadi sumber pengetahuan yang didiskusikan di ruang akademis.
"Ini ajang mengajak mahasiswa dan kaum muda kritis, gigih dan siap berjuang," katanya, Rabu (15/2).
Buku Aldera, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999, mengulas berbagai hal terkait perjuangan menggapai demokrasi.
Di antaranya, mengenai perjuangan menegakkan demokrasi, perlakuan rezim terhadap para aktivis.
Termasuk penahanan dan penculikan, serta dinamika gerakan mahasiswa pada 1993-1999.
Buku ini, merekam etape perlawanan terhadap rezim otorianisme Orde Baru awal 1990-an hingga jatuhnya Soeharto.
Aldera sendiri, akronim dari Aliansi Demokrasi Rakyat, organisasi kaum muda anti-otoritarian.
Di mana pernah dicatat, dalam gelombang prodemokrasi menentang rezim Orde Baru dan Pius sebagai Sekretaris Jenderal.
Sejarah mencatat, Aldera memainkan peranan penting dalam interaksi perlawanan atas rezim.
Sebelum digelar di Unram, kuliah umum dan bedah buku Aldera telah digelar di berbagai perguruan tinggi negeri.
Pius Lustrilanang inisiator buku Aldera ini, juga meraih rekor MURI sebagai inisiator penyelenggara kuliah umum.
Selain itu, Aldera menyandang predikat Mega Best Seller, lantaran menjadi buku dengan penjualan terbanyak.(*)