GenPI.co Ntb - Ruang kompromi antara H Sukiman Azmy dengan Ketua DPC Lombok Barat Indra Jaya Usman Putra atau akrab disapa IJU dibantah oleh Ketua DPC Demokrat Sumbawa Syamsul Fikri.
Dikatakan, jelas-jelas IJU mendapat dukungan dari DPC Partai Demokrat Sumbawa, Kota Bima, Lombok Tengah, Kabupaten Sumbawa Barat, Dompu, dan Lombok Barat.
“Saya tadi baca di koran analisa Pak Ihsan Hamid ini membuat saya tertawa. Bagaimana hitungannya Pak IJU memiliki enam suara dan akan bertambah, kok diajak kompromi menjadi sekretaris,” katanya, Rabu (15/12).
Fikri mengatakan, berdasarkan informasi yang masuk, Sukiman telah didaftarkan sebagai calon Ketua DPD Demokrat NTB oleh H Mahalli Fikri dengan perolehan tiga suara.
Satu suara dari DPC Kota Mataram, satu suara dari DPC Kabupaten Bima, dan satu suara dari Mahalli selaku DPD.
“Tiga suara Pak Sukiman. Masak mau ngatur kami?,” tanya Fikri sembari tertawa.
Hal lain, soliditas enam DPC Partai Demokrat hanya fokus menjadikan IJU sebagai ketua. Tak ada pilihan kedua.
Ketua DPC Kota Bima H Quraish H Abidin pun telah memberi gambaran pentingnya sosok muda bagi Partai Demokrat.
“IJU kader lama dan sangat tahu kondisi di internal,” imbuhnya.
Senada, Ketua DPC Kabupaten Sumbawa Barat Mustakim Patawari menyebut, komentar dari pengamat politik Ihsan Hamid sah-sah saja digulirkan.
Namun, sebagai pengusung IJU, ia menyebut pilihan utama adalah ketua.
“Kalau yang dimaksud analisanya oleh Pak Ihsan Hamid adalah karena posisi Pak Sukiman sebagai bupati atau penguasa, saya pikir kurang tepat,” katanya.
Ia memberi contoh di Aceh, untuk pengisian posisi Ketua DPD Partai Demokrat akhirnya diserahkan kepada yang muda setelah Gubernur Aceh merasa suaranya kalah.
Tak benar kalau disebut posisi sebagai kapala daerah sebagai faktor kunci.
“Di Aceh itu yang muda mendapat dukungan mayoritas DPC Partai Demokrat, seperti posisi IJU saat ini,” sambungnya.
Mustakim balik berkelakar, dengan komposisi saat ini dan mengacu pada motto dari Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) muda adalah kekuatan, sebaiknya Sukiman ikut bergabung di gerbong IJU.
“Meski tak memiliki hak suara, kebiasaan kita akan mengikuti suara mayoritas,” tandasnya.(*)