Sekolah Penerima DAK NTB Nilai Swakelola Tipe 1 Ribet

07 Januari 2023 10:00

GenPI.co Ntb - Curahan hati, terkait pengerjaan bangunan sekolah dari dana alokasi khusus (DAK) Dikbud NTB perlahan mulai muncul.

Beberapa sekolah menilai, sistem yang digunakan sebagai pemicu utama pengerjaan bangunan melewati waktu.

Kepala SMAN 2 Praya Lombok Tengah, Dian Iskandar Jaelani menyarankan swakelola tipe 1 tidak lagi digunakan.

Pasalnya, tipe 1 tersebut dianggap prosesnya bertele-tele atau ribet sehingga pekerjaan pun ikut molor.

"Swakelola tipe 1 ini bertele-tele. Sebaiknya pakai swakelola penuh atau kontraktual," katanya, Kamis (5/1/2023).

Menurut dia, proses di awal yang cukup lama membuat pekerjaan di lapangan juga terhambat.

"Sangat tidak mungkin waktu singkat jadi. Kalau jadi tentu dipertanyakan kualitasnya," ungkapnya.

Pihaknya menegaskan, hujan bukanlah faktor penyebab lambatnya pekerjaan.

"Proses di awal yang sempat diributkan kemungkinan hal itu membuat lama," ucapnya.

Iskandar mengungkapkan, pihak sekolah tidak terlibat dalam belanja swakelola.

"Kami hanya mengawasi dan mengajukan supplier ke dinas," jelasnya.

Baik juklak maupun juknis, pihaknya dengan tegas menyebut tidak memahami hal itu.

"Saat itu kami mengusulkan 5 dan lolos 2 supplier," sebutnya.

Masih kata Iskandar, tidak ada intervensi penentuan supplier dari sekolah dan itu menjadi kewenangan dinas.(*)

Redaktur: Zainal Abidin Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB