GenPI.co Ntb - DPD Partai Demokrat, turun memeriksa proyek bangunan fisik dana alokasi khusus (DAK) Dikbud NTB.
Salah satu yang mengejutkan, adalah bangunan dua lantai di salah satu sekolah tak memiliki tangga.
Hal tersebut, karena pembangunannya sudah tidak memiliki anggaran.
Kedatangan tim dilakukan di SMAN 2 Praya dan SMKN 2 Praya Tengah, Lombok Tengah.
Ahli teknik pun, ikut serta dalam rombongan memeriksa secara langsung kualitas bangunan fisik.
Beberapa pertanyaan, dilontarkan oleh tim BHPP Demokrat kepada kepala sekolah.
Di antaranya, terkait progres bangunan, penyebab molornya pekerjaan, penentuan supplier.
"Kemudian tugas pihak sekolah dan lainnya," bebernya.
Lalu Riadi menjelaskan, kunjungannya ini mengawal proyek pemerintah dan bukan bertujuan mencari kesalahan.
"Komisi V akan meminta RAB DAK untuk disesuaikan dengan hasil di lapangan," katanya, Kamis (5/1/2023).
Ketua BHPP Demokrat, Imam Sofian menegaskan, akan keliling ke penerima DAK Dikbud NTB 2022, baik SMA maupun SMK.
Tujuannya mengecek, mengenai persoalan keterlambatan pengerjaan bangunan sekolah, dan memastikan kualitas bangunan.
"Terkait hasil sidak hari ini belum dapat kami sampaikan. Kami akan rekap dulu," ujarnya.
Kepala SMAN 2 Praya, Dian Iskandar Jaelani mengaku, molornya pengerjaan DAK lantaran terlambat dimulai.
Pihaknya juga menyinggung soal sistem swakelola tipe 1, yang menjadi penyebab terlambatnya pengerjaan.
"Swakelola tipe 1 ini kan baru. Kalau sistem sebelumnya saya rasa tidak ada masalah," ungkapnya.
Terpisah, Kepala SMKN 2 Praya Tengah, Zainudin mengaku, molornya pengerjaan lantaran hujan dan tekstur tanah.
"Kalau masalah teknis, saya tidak paham. Semoga Januari ini bisa tuntas," ujarnya. (*)