GenPI.co Ntb - Peran pekerja sosial yang tanggap respon setiap permasalahan sosial dan bencana di tengah kehidupan masyarakat mendapat apresiasi.
"Para pekerja sosial luar biasa, selalu menjadi garda terdepan mengatasi persoalan sosial hingga ke dusun-dusun,"kata Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah, Selasa (14/12).
Rohmi hadir dalam rangkaian hari kesetiakawanan sosial nasional (HKSN), Bulan Bhakti Kesetiakawanan Sosial (BBKS) , HUT ke-22 Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTB dan Bhakti Sosial Dalam Rangka HUT ke-63 NTB.
Acara yang digelar di Panti Sosial Bina Karya Madani Lenek Ramban Biak Kabupaten Lotim.
Rohmi mengatakan, NTB sejak 2018 lalu dilanda musibah dari gempa bumi hingga terakhir banjir.
Setiap peristiwa tersebut, pekerja sosial dengan semangat gotong-royong, empati, toleransi, dan mengedepankan rasa kesetiakawanan sosial masyarakat, semua dapat dilalui dengan baik hingga sekarang.
"Sehingga dapat ditangani lebih awal dengan pemberian bantuan dan penanganan secara medis dengan tindak lanjutnya,"ujarnya.
Keberadaan pekerja sosial yang ada disetiap dusun, desa maupun kecamatan juga menjadi sumber daya yang kuat. Untuk melihat langsung kondisi masyarakat di lokasi bencana.
"Ke depan peran pekerja sosial harus lebih diberdayakan lagi, untuk memotret setiap kejadian dan persoalan sosial kemasyarakatan dilungkungan tempat tinggalnya,"imbuhnya.
Rohmi juga berpesan agar memperhatikan kaum disabilitas. Banyak kaum disabilitas yang memiliki potensi dan bakat.
Begitupun lansia, fakir miskin dan anak terlantar serta penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya tak boleh diabaikan.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial H Ahsanul Khalik mengingatkan, bertepatan dengan HKSN, harus dipahami bila setiap ASN yang ditempatkan pada Disos adalah pekerja sosial.
Begitupun dengan non ASN tersebar seluruh NTB.
"Untuk itu memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan," kata Khalik.
Dijelaskannya, pekerja sosial di NTB, ada pendamping PKH 2.200 orang , Tagana 876 orang, TKSK ada 116 orang dan pekerja sosial lainnya, ada sekitar 10.000 lebih tersebar di seluruh kabupaten kota.(*)