Keluarga Mahasiswa Asal Lombok Tengah Minta Autopsi

27 Desember 2022 14:00

GenPI.co Ntb - Pihak keluarga mahasiswa, atas nama Sanu Aryanto meminta pihak kepolisian melakukan autopsi.

Korban adalah pemuda 22 tahun yang berasal dari Desa Bunut Baok Praya, Lombok Tengah.

Kakak korban, M. Nizam meminta Polres Lombok Tengah mengusut tuntas penyebab kematian adiknya.

Menurut dia, ada kejanggalan soal kematian adiknya yang membuat pihak keluarga meminta autopsi.

"Posisinya gantung diri itu menyentuh tanah, itu janggal," katanya kepada GenPI NTB, Selasa (27/12/2022).

Kejanggalan lain, tulisan di secarik kertas yang ditemukan di kos tidak sesuai dengan tulisan korban.

Nizam pun menunjukkan tulisan adiknya, dan membandingkan dengan tulisan yang ditemukan.

Dalam tulisan yang ditemukan berbunyi 'saya nggak pantas rasanya hidup, ini udah jalan hidup saya'.

"Setelah kami perhatikan, tulisannya berbeda," ujarnya.

Atas kejanggalan itu, pihak keluarga telah musyawarah dan sepakat untuk dilakukan autopsi.

"Dari pihak kepolisian tadi juga mengaku akan menindak lanjuti," terangnya.

Untuk diketahui, korban gantung diri di plafon gudang bekas kandang ayam menggunakan sabuk karate.

Peristiwa itu terjadi, Minggu 18 Desember 2022 pukul 07.30 WITA di Dusun Karang Kesambik, Lombok Tengah.

Dari olah TKP, dan keterangan saksi, didapatkan korban gantung diri karena diduga cemburu terhadap pacarnya.

Awalnya keluarga korban menolak autopsi, namun setelah dilakukan musyawarah sepakat melakukan autopsi.(*)

Redaktur: Zainal Abidin Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB