GenPI.co Ntb - Ratusan warga Desa Kateng, Praya Barat, Lombok Tengah menggelar aksi demo di depan Mapolres.
Massa menuntut kepolisian, segera menangkap pelaku perusakan mobil di Desa Bonder pada 4 Oktober lalu.
Kordinator aksi, Lalu Alek Tantowi mengatakan, warga Desa Kateng bosan dengan alasan dari pihak kepolisian.
Baginya, kasus keprok kaca mobil tersebut merupakan salah satu contoh buruknya kinerja kepolisian.
"Kasus ini tergolong kecil, namun para pelaku tak kunjung ditangkap," ujarnya, Kamis (10/11/2022).
Padahal lanjutnya, semua tahapan sudah dilakukan, akan tetapi sampai hari ini pelaku belum juga ditangkap.
Alek menyinggung, jika masyarakat Indonesia saat ini tidaklah salah menganggap kepolisian tidak bekerja maksimal.
Menurut dia, warga hanya meminta kepastian hukum dari kejadian tersebut, namun kepolisian terkesan mengulur-ulur.
"Kasus receh seperti ini saja tidak bisa diselesaikan apalagi yang lebih besar," sentilnya.
Masih kata Alek, dalam kasus ini, potensi konflik antar desa sangat besar.
Sehingga, pihaknya sangat berharap kepada kepolisian untuk segera menyelesaikan masalah ini.
"Sekarang saya masih bisa meredam emosi warga, tetapi jika tetap begini saya tidak bisa jamin," tegasnya.
Kapolres Lombok Tengah, AKBP Irfan Nurmansyah saat menemui massa aksi mengaku, kasus itu saat ini sedang ditangani Satreskrim.
"Kasus itu telah naik ke tahap penyidikan," jelasnya.
AKBP Irfan meminta, kepada warga Desa Kateng untuk menunggu hasil penyidikan.
"Kami telah memanggil para terduga pelaku dan kami juga telah mencari keberadaan mereka," ucapnya.
Irfan berjanji, kepada warga Desa Kateng bahwa pihaknya akan mengambil alih penanganan kasus tersebut.
"Artinya, saya pribadi akan awasi kasus ini agar saya tau penanganannya seperti apa," ungkapnya.
Terkait dugaan intervensi penyidikan,, Irfan menegaskan jika ada yang terbukti pihaknya tidak segan memproses.
"Jika memang ada gangguan penyidikan maka ada Provos yang akan menangani," tegasnya.(*)