WSBK Mandalika Sepi, Ini Komentar Anggota DPRD NTB

10 November 2022 06:00

GenPI.co Ntb - Rendahnya penjualan tiket World Superbike (WSBK) Mandalika, mengundang komentar anggota DPRD NTB, Mori Hanafi.

Dia menilai, pemerintah provinsi seharusnya sejak awal lebih kreatif mempromosikan WSBK di Sirkuit Mandalika.

"Kalau lihat promosinya biasa, cenderung normatif. Ini mestinya diubah," ujarnya, Rabu (9/11/2022).

Dia menilai, sepinya minat orang luar NTB menonton WSBK Mandalika kali ini, mestinya menjadi pelajaran.

"Alasan orang tidak menonton WSBK karena levelnya di bawah MotoGP sehingga fans tidak terlalu banyak," ujarnya.

Alasan lain, rerata harga hotel dan losmen naiknya terlalu tinggi di 2021 saat pelaksanaan event yang sama.

"Naiknya tinggi. Jadi masih banyak trauma sampai saat ini. Begitu pun harga makanannya mahal," ungkapnya.

Lalu tiket pesawat dan tiket WSBK juga mahal. Mestinya ada potongan harga, tetapi hanya 50 persen khusus KTP NTB.

Kemudian alasan lain, promosi yang dilakukan tidak mencerminkan bahwa WSBK ini adalah event kelas dunia.

Pihaknya mencontohkan, biaya menonton MotoGP Malaysia dibanding dengan menonton WSBK atau MotoGP Mandalika.

Menonton MotoGP Malaysia, biayanya Rp 6 juta untuk tiga hari dua malam, fasilitas yang didapat hotel bintang 4.

Kemudian tiket pesawat, tiket nonton MotoGP, "free transport" Kuala Lumpur - sirkuit.

Sementara nonton WSBK/MotoGP Mandalika, dengan biaya sama untuk empat hari tiga malam.

Fasilitas hotel bintang dua atau tiga, dengan tiket menonton namun belum termasuk tiket pesawat.

"Jadi nonton WSBK atau MotoGP Mandalika perlu biaya minimal Rp 12 juta," ungkapnya.(Antara)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB