Presiden F1 Puji Kesuksesan Balapan di Sirkuit Mandalika

12 Desember 2021 19:00

GenPI.co Ntb - Gelaran Superbike (WSBK) dan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) di Sirkuit Mandalika menaikkan branding Indonesia. Pihak Formula One (F1) pun turut memberi acungan jempol.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) H Ridwan Syah bersama Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer saat ini tengah berada di Abu Dhabi.

Mereka diundang oleh Stefano Domenicali, President and CEO of F1 di Sirkuit Yas Marina Abu Dhabi, Jumat (10/12)

BACA JUGA:  Kekurangan di WSBK Mandalika, Miq Gite Bilang Begini

“Tahun 2022 nanti akan digelar kembali WSBK dan IATC,” kata Ridwan Syah melalui rilisnya, Sabtu (11/12).

Selain itu, kata mantan Kepala Bappeda ini, tahun depan NTB juga akan menyelenggarakan balap yang lebih bergengsi yakni balap Motor MotoGP dan balap motor cross dunia (MXGP).

BACA JUGA:  F1 Diusulkan Digelar di Sirkuit Mandalika

Saat ini, lanjut Ridwan, balapan jet darat tengah diperjuangkan di Abu Dhabi untuk dapat digelar di NTB.

"Kesuksesan gelaran WSBK Mandalika November lalu menunjukkan kesiapan daerah NTB menjadi tuan rumah untuk event-event bertaraf internasional,” sambungnya.

BACA JUGA:  Jelang MotoGP, ITDC Poles Fasilitas Sirkuit Mandalika

Diakuinya, kesuksesan gelaran internasional menjadi portofolio bagi NTB yang mengangkat citra daerah dan Indonesia pada kancah dunia.

Menurut Dae Iwan sapaan akrabnya, keberhasilan penyelenggaraan MotoGP 2022 nanti adalah tantangan dan sekaligus membuka  peluang bagi NTB menjadi tuan rumah penyelenggaraan  F1.

Sirkuit sepanjang 4,3 kilometer ini telah memiliki sejumlah fasilitas yang memadai.

“Sirkuit Mandalika berpotensi untuk menjadi tuan rumah kompetisi balap mobil bergengsi tersebut,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, direncanakan lobi-lobi untuk gelaran F1 ini akan dilakukan oleh Gubernur NTB H Zulkieflimansyah. Karena banyak musibah di NTB, gubernur mengutus perwakilan.

Untuk menjadi tuan rumah, berkaca dari F1 di Hanoi yang harus disetorkan sebagai komitmen awal mencapai 42,9 juta dollar AS atau setara Rp 587,2 miliar.

Jumlah ini dapat berbeda, ada beberapa negara yang membayar lebih mahal seperti Baku-Azerbaijan, Sochi-Rusia, Sakhir-Bahrain, dan Abu Dhabi-Uni Emirat Arab.

Keempatnya diketahui membayar menyetorkan 60 juta dollar AS atau setara  Rp 821 miliar.(*)

 

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB