Dugaan Fee DAK, Polda NTB Periksa Kabid SMA Dikbud

11 Oktober 2022 12:00

GenPI.co Ntb - Direktorat Reskrimsus Polda NTB, mulai melakukan pengusutan terkait adanya dugaan fee proyek DAK Dikbud NTB.

Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto menyebut, saat dalam tahap pengumpulan data dan keterangan.

"Beberapa pejabat dinas hari ini ada yang dimintai klarifikasi," katanya, Senin (10/10/2022).

BACA JUGA:  Soal Dugaan Permainan DAK, Kelompok Ini Lapor ke Polda NTB

Terbaru, pihaknya meminta keterangan Kepala Bidang SMA Dinas Dikbud NTB, Lalu Muhammad Hidlir.

Hidlir bersama empat ASN lain, turun dari lantai dua Gedung Ditreskrimsus Polda NTB pukul 12.30 WITA.

BACA JUGA:  Ada Bukti, Ini Langkah Polda NTB Tangani DAK Dikbud

Saat ditanya wartawan, Hidlir membenarkan dirinya hadir untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan fee proyek.

"Iya, baru selesai, hanya klarifikasi terkait dengan laporan itu," ujar Hidlir.

BACA JUGA:  DAK Dikbud NTB Mulai, 1 Supplier Kerjakan 2 Sekolah

Dia menjelaskan, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) jabatan, serta mekanisme dalam realisasi proyek di dinas.

"Ada juga soal SK (surat keputusan) dan penunjukan. Itu saja," ucapnya.

Hidlir menegaskan, pihaknya tidak ada menerima fee proyek seperti yang tersebar dalam bentuk bukti transfer.

Dia juga menyangkal hal itu, dengan menyatakan status proyek fisik tersebut belum masuk pada tahap pengerjaan.

"Tidak ada seperti itu karena belum masuk pengerjaan, sekarang masih perencanaan," katanya.

Polda NTB mengusut dugaan fee proyek, di dinas dikbud berawal dari bukti transfer yang beredar di media sosial.

Meski tidak ada nominal, bukti transfer itu mengarah kepada salah seorang pejabat SMA di Mataram.

Proyek DAK itu antara lain, pembangunan ruang laboratorium kimia dan kelengkapan alat praktik senilai Rp 386 Juta.

Kemudian laboratorium fisika Rp 372 juta, laboratorium biologi Rp 372 juta, dan perpustakaan Rp 236 juta.

Selain itu, ada pembangunan laboratorium komputer Rp 221 juta, pembangunan ruang guru Rp 444 juta.

Pembangunan ruangan tata usaha Rp 226 juta, ruang kepala sekolah Rp 216 juta, ruang UKS Rp 290 juta.

Ruang bimbingan konseling Rp 229 juta, dan pembangunan ruang OSIS Rp 229 juta.

Terkait proyek fisik DAK, Hidlir mengaku baru bisa mencairkan 25 persen dari anggaran keseluruhan Rp 92 miliar.

Aggaran tersebut, akan digunakan dalam pembangunan di 57 SMA se-NTB. (Antara)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB