BRI Semakin Fokus Garap Pertumbuhan Baru UMKM

09 Oktober 2022 19:30

GenPI.co Ntb - BRI Grup saat ini telah menetapkan, langkah penguatan yang ditempuh dalam Transformasi BRIvolution 2.0.

Transformasi ini strategic response dari pandemi, sehingga rencana jangka panjang disesuaikan situasi terkini.

Transformasi BRI Grup, menetapkan visi The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion di 2025.

BACA JUGA:  BRI Menanam Serap Karbon Hingga 108 Ribu Ton CO2

Bank dengan jaringan terluas ini, mempertegas komitmen menumbuhkembangkan UMKM dengan sinergi bersama anak usaha.

Direktur Utama BRI, Sunarso menjelaskan, pihaknya memiliki sumber pertumbuhan bisnis baru yang berkelanjutan.

BACA JUGA:  BRI Kembali Gelar Program Desa BRILian Batch III 2022

Oleh karenanya, BRI akan terus konsisten melakukan perluasan fungsi anak usaha.

Perluasan fungsi dalam BRI Grup dilakukan diversifikasi income, spreading risk, dan memperkuat customer base BRI.

BACA JUGA:  Transformasi, BRI Permudah Nasabah dengan Digitalisasi

"BRI Grup harus menjangkau masyarakat sebanyak mungkin, kemudian dengan bisnis yang digitalisasikan," katanya.

Dalam hal membentuk sumber pertumbuhan baru, pihaknya memberi contoh pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi).

Bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), merupakan wujud komitmen BRI untuk go smaller.

Sejak terbentuk, Holding UMi melayani 23,5 juta nasabah dengan outstanding mencapai Rp 183,9 triliun per Agustus 2022.

Tak hanya pembiayaan, hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas melalui Gerai Senyum mencapai 1.003 lokasi.

Bentuk integrasi lainnya, tercermin dari PNM Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121.

Adapun nasabah tabungan baru UMi, mencapai 6,85 juta nasabah atau melampaui target 3,3 juta nasabah pada 2022.

"Strategi pertumbuhan BRI ada dua, pertama mengikuti nasabah yang sudah di BRI dibantu naik kelas," ujarnya.

Kedua, BRI harus menjangkau lebih kecil lagi atau "go smaller" jadi karena punya strategi pertumbuhan ke atas.

Pemulihan Ekonomi

Perjalanan BRI Grup, dalam mencapai visi banyak dihadapkan tantangan, mulai pandemi hingga gejolak ekonomi global.

Oleh karenanya selama pandemi, yang dilakukan BRI menyelamatkan UMKM melalui strategi business follows stimulus.

Agar stimulus efektif, BRI menyiapkan empat syarat. Pertama, harus ada dana, yaitu memastikan anggaran tersedia.

Kedua, data pihak yang mendapatkan stimulus tersedia. Ketiga, menyiapkan sistem yang kredibel dan reliable.

"Dan keempat, adalah komunikasi secara terus menerus kepada masyarakat," tuturnya.

BRI jauh dari episentrum gejolak ekonomi global, karena backbone bisnis BRI, yakni UMKM, relatif tahan banting.

Di sisi lain, BRI melihat UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia perlu dieskalasi pertumbuhannya.

Tidak heran, BRI mengambil peran mengucurkan 83,27 dari total kredit kepada pelaku UMKM per kuartal II-2022.

"Pelaku usaha di Indonesia 98.7 persen skala UMKM. Itu baru jumlah pelakunya," ungkapnya.

Namun, kontribusi terhadap produk domestik bruto 68 persen, artinya PDB mayoritas dikontribusi bisnis skala UMKM.

Ketiga, dari sisi penyerapan tenaga kerja 97,22 persen tenaga kerja di Indonesia itu pekerja dia segmen UMKM,

"Sehingga ini penting dan strategi konteks negara, karena tugas negara mensejahterakan rakyatnya," ujarnya.

Fokus BRI memberdayakan aktivitas pelaku UMKM pada saat pandemi menjadi penggerak kinerja keuangan BRI.

Hingga akhir Kuartal II 2022, BRI secara grup mencatat laba bersih Rp 24,88 triliun atau tumbuh 98,38 persen.

Dengan total aset meningkat 6,37 persen, menjadi Rp.1.652,84 triliun.(*)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB