GenPI.co Ntb - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Utara, bekerja sama dengan PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) mulai mengelola air bersih di Gili Trawangan.
Izin dari pengelola sebelumnya, yakni PT Bal dan PT GNE telah diberhentikan Pemerintah Provinsi NTB.
Namun yang aneh ialah, reservoir atau tempat menampung air yang dibuat PT TCN berada di sempadan pantai.
Bahkan, lokasi pembangunan tersebut diklaim masuk sertifikat Desa Dunia Beda Beach Resort.
General Manager Desa Duma Beach Resort, Didik Harjanto keberatan, lahan digali begitu saja.
"Saya keberatan namun enggan ke jalur hukum. Intinya kami serba terpaksa," katanya kepada GenPI NTB, Sabtu (24/9/2022).
Masih kata Didik, pembangunan reservoir sangat mepet dengan pantai. Jika air pasang jaraknya hanya dua meter.
Tamu mengeluh, karena ribut dan kotor sehingga pihaknya meminta pekerjaan dilanjutkan saat wisatawan berkurang.
"Kami minta agar pekerjaan dilanjutkan akhir Oktober karena di bulan itu minim wisatawan," ungkapnya.
Dia menyebutkan, pekerjaan reservoir dimulai pada 2021 lalu atau saat masih pandemi Covid-19.
"Saat ini pekerjaan sudah dilakukan, ya kami mau gimana lagi. Kalau ikhlas sih tidak ya," cetusnya.
Didik juga menanggapi, tingginya biaya pemasangan kilometer PDAM yang mencapai Rp 7 juta untuk pipa 1 inci.
"Tarif permeter kubik untuk kami pengusaha Rp 37 ribu. Beda tipis dengan PT Bal yakni Rp 34 ribu," sebutnya.
Masih kata Didik, lebih kasihan adalah warga atau rumah tangga. Mereka harus membayar Rp 35 ribu permeter kubik.
"Kalau kami pengusaha beda tipis tapi warga banyak protes karena sebelumnya membayar Rp 18 ribu," terangnya.
Pantauan GenPI NTB, pembangunan reservoir di sempadan pantai itu, saat ini tak ada aktivitas apapun di sana.
Kepala DPMPTSP NTB, Mohammad Rum mengaku, sudah ada izin yang dikeluarkan langsung oleh pusat.
Terkait posisinya yang di sempadan pantai, Rum tidak mempermasalahkan.
"Kan sudah ada izin dari pusat," ungkapnya.(*)