GenPI.co Ntb - Gerakan Rakyat Menggugat dan Aliansi Pemuda Peduli Penegakan Hukum NTB, kembali menyerahkan bukti dugaan permainan DAK fisik Dikbud.
Sebelumnya, Pada Rabu 7 September lalu, aliansi ini juga telah melayangkan laporan ke Polda NTB.
Laporan tersebut, terkait fakta dan informasi yang berkembang di tengah masyarakat.
Pelapor Ruslan mengatakan, sebelumnya telah menyerahkan dua bukti berupa selebaran bukti transfer.
Bukti transfer tersebut, bertuliskan fee atau uang pelicin sekolah penerima DAK.
"Kami menyerahkan bukti kwitansi diduga pembayaran material DAK," katanya kepada GenPI NTB, Kamis (15/9/2022).
Dengan bukti itu, diharapkan kepolisian bisa mengambil tindakan, di antaranya dengan melakukan pemeriksaan.
"Bukti tambahan dugaan suap itu kami serahkan sebagai keseriusan mengawal persoalan ini," tegasnya.
Dia berharap, aparat bisa mengatensi demi pembuktian asas equality before the law (hukum tidak pandang bulu)
"Mau pejabat atau siapa pun itu harus mendapatkan hukuman atas pelanggaran yang dilakukan," ungkapnya.
Ruslan juga menyoroti kondisi sekolah, di Dompu yang rusak parah namun luput dari perhatian dinas.
"Kondisi SMAN 1 Pajo rusak parah. Kami heran kok malah tak dapat anggaran DAK," ucapnya.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengatakan, penyidik wajib melakukan pulbaket ketika laporan masuk.
"Itu ditangani Diskrimsus dan terlebih dahulu dilakukan Pulbaket apakah kasus bisa naik penyelidikan," bebernya.
Pihaknya mengaku, belum mendapat laporan penyidik soal perkembangan laporan itu.
"Akan diinformasikan segera perkembangannya," ungkapnya.(*)