BRI Bawa Ikan Asap Iwaku ke Pasar Tong Tong Belanda

05 September 2022 18:23

GenPI.co Ntb - Usaha kuliner tradisional ikan asap asal Demak, Jawa Tengah, dengan sentuhan inovasi pengalengan mampu meraih sukses.

Memilih nama brand Iwaku, kuliner ikan asap yang dikembangkan Tejo Purwoto, pelaku UMKM binaan BRI tampil di Festival Tong Tong di Belanda.

Tejo Purwoto merupakan warga Desa Wono Sari, Demak sebelumnya tak menyangka bisa ikut festival di Negeri Kincir Angin itu.

Berawal dari keikutsertaannya, di pameran UMKM di Demak. Saat itu, dia bertemu Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga.

"Pak Arya menyebut makanan tradisional bisa diproses seperti ini. Dengan pengalengan tanpa pengawet, siap saji, kami bisa ikut Festival Tong Tong," ujarnya.

Tejo bercerita, 11 tahun lalu dia bersama pelaku bisnis di desanya mulai menjalankan kelompok usaha.

Langkah itu, diiringi penguatan usaha melalui Koperasi Serba Usaha (KSU) Asap Indah yang diketuai Tejo.

Kini, KSU Asap Indah memiliki anggota 76 pelaku UMKM, dengan mempekerjakan 350 tenaga kerja dari masyarakat di Desa Wono Sari.

Usaha itu pun, berhasil memutar roda ekonomi dengan omset sekitar Rp 750 juta per hari dan bahan baku 25 ton ikan.

Tahun lalu, ide pengalengan ikan asap muncul. Tejo ingin salah satu makanan khas tak hanya tahan 2-3 hari.

Ternyata dengan pengalengan, ikan asap buatan kelompok usaha yang dipimpin Tejo tahan lebih 6 bulan tanpa perubahan rasa.

Dari sanalah, Tejo dan kelompok usahanya memberanikan diri melabeli dengan brand Iwaku.

Kini, ikan asap kalengan Iwaku diproduksi mencapai 2.500 kemasan untuk kebutuhan pasokan selama satu bulan.

Dengan proses pengalengan seperti sarden, Tejo menyebut permintaan dari pasar luar negeri berdatangan, seperti Amerika Serikat, Jepang dan Belanda.

Adapun seluruh proses produksi, dilakukan secara mandiri. Hal ini tak terlepas dari akses permodalan BRI.

Tejo bilang, semua anggota koperasinya secara perorangan mendapatkan suntikan modal dari bank yang dikenal fokus pemberdayaan UMKM ini.

"Untuk akses permodalan kami masih sendiri. Secara perorangan 100 persen anggota koperasi kami nasabah BRI," ujarnya.

Dalam event pameran Pasar Tong Tong, Iwaku telah memperbanyak varian ikan asap yang dikemas dengan pengalengan.

Pihaknya pun berinovasi melalui berbagai rasa, jenis bahan baku ikan lain, dan memperbanyak variasi produk.

Peran Rumah BUMN BRI Demak

Upaya Tejo dan kelompoknya, memperluas pasar pun tidak terlepas dari peran Rumah BUMN BRI Demak.

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI, Amam Sukriyanto mengatakan, pihaknya senantiasa melakukan pendampingan untuk meningkatkan transaksi penjualan.

Menurut dia, jika penjualan UMKM naik, pelaku usaha juga otomatis naik kelas sehingga peran BRI di sini menjembatani mereka ke pasar lebih luas.

"Program pemberdayaan dan edukasi yang dilakukan BRI berjalan berkesinambungan. Journey pemberdayaan bisnis UMKM yang kami lakukan, yaitu go modern yang meliputi perbaikan kualitas produk, story behind product, packaging, branding, pengelolaan keuangan, manajemen pemasaran dan pembukuan," jelas Amam.

Selain itu, go digital dengan digitalisasi dan automasi bisnis dan pemasaran, go online melalui perluasan pasar menggunakan e-commerce.

Terakhir, go global dengan strategi menjangkau pasar internasional. Pada proses go global, Pasar Tong Tong menjadi medium bagi BRI menyediakan fasilitas business matching dengan international buyer.(*)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB