GenPI.co Ntb - Salah seorang oknum LSM di Mataram, mengintimidasi sejumlah jurnalis karena menulis berita dugaan penimbunan solar.
Berita itu ditulis, terkait laporan warga ke pihak kepolisian tentang dugaan penimbunan tersebut.
Ketua AJI Mataram, Muhamad Kasim mengecam, tindakan yang dilakukan oknum LSM tersebut.
Menurut dia, tindakan tersebut mengganggu dan menghalang halangi kerja jurnalistik.
Apalagi, menghalangi penyebaran informasi terkait dengan kepentingan publik dan penegakan hukum.
Selain mengintimidasi dengan meminta penghapusan berita, oknum itu memaksa jurnalis menerima sejumlah uang.
Dengan tujuan, agar berhenti memberitakan kasus dugaan penimbunan solar tersebut.
"Sangat disayangkan. AJI Mataram mengecam tindakan itu," kata Muhammad Kasim, Minggu (4/9/2022).
Sejumlah jurnalis yang diintimidasi sejak berita tersebar, ialah Haris Mahtul dari NTBSatu.com.
Haris diminta, menghapus berita berjudul "Di Sana Demo Di Sini Menimbun" yang tayang di kanal YouTube NTB Satu.
Berita itu ialah, dugaan penimbunan solar dalam truk, yang dilaporkan warga Kecamatan Batu Layar Lombok Barat.
"Kawan jurnalis, Haris diminta menghapus berita dan dipaksa menerima amplop berisi uang," kata Kasim.
Tidak hanya itu, kata kasim, Haris juga dipaksa di depan umum menerima segepok uang.
"Hingga akhirnya melapor ke Majelis Etik AJI Mataram agar uang itu dikembalikan melalui mekanisme organisasi," Beber Kasim.
Muhammad Kasim menyebutkan, jumlah uang yang dipaksa harus diterima Haris Rp 10 juta, oleh oknum pentolan LSM.
Bagi Kasim, Haris Mahtul telah berusaha menolak dan berupaya mengembalikan uang tersebut.
Namun oknum LSM tersebut tidak mau kooperatif. Bahkan, saat dikembalikan melalui AJI Mataram.
AJI Mataram akhirnya melapor ke LBH Mataram, untuk memproses pengembalian dana yang merupakan upaya suap.
"Upaya ini kami lakukan untuk pembelajaran bersama agar semua pihak menghargai kemerdekaan pers," tagasnya.(mcr38/jpnn)