GenPI.co Ntb - Lalu lalang orang silih berganti membawa bantuan. Mobil mereka terparkir di depan Masjid Syiarul Islam, Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat.
Masjid yang baru setengah jadi ini menjadi tempat pengungsian ratusan keluarga. Rumah mereka ada yang hanyut terbawa banjir bandang, ada pula yang hilang tertimbun longsor.
Disini tutur Tim PKG Gunungsari Zainuddin kepada GenPi.co NTB pengungsi tak hanya orang tua. Ada pula anak-anak.
Sementara mereka belum dapat kembali ke rumah. Sebagian masih trauma. Khawatir terjadi banjir bandang susulan.
“Mereka sabar dulu disini. Kalaupun balik, rumahnya belum ada,” katanya, Kamis (9/12).
Pria yang akrab disapa Zain ini kemudian memperkenalkan kepada Yusran. Ia Kepala Dusun Kekait Daye. Yusran terlihat begitu sibuk. Ia terus mondar-mandir menerima penyerahan bantuan.
Silih berganti mi instan, beras, pampers bayi, tikar, selimut, makanan bayi, dan ragam bantuan lain diserahkan. Tumpukan bantuan tertata rapi.
“Sebentar lagi kita naik ya,” katanya.
Kami pun kemudian berjalan ke arah timur masjid. Ada beberapa relawan dari mahasiswa yang juga hendak melihat ke lokasi. Rumah-rumah hanya tersisa atap. Tertimbun tanah hingga 2 meter.
“Ini di tempat kita berdiri ada empat rumah,” ucapnya.
Hanya tanah lapang. Tak lagi terlihat bagian-bagian rumah. Bagi yang datang tanpa pemandu tentu berpikir hanya ada rumah tertutup tanah.
Padahal ada lima keluarga yang kehilangan rumahnya.
Yusran berkisah, saat banjir bandang terjadi aktivitas warga berjalan seperti biasa. Namun, hujan lebat memang mengguyur kawasan tersebut selama dua hari.
Firasat muncul saat ada dua ular besar datang ke pemukiman warga yang terdampak banjir bandang. Selama ini belum pernah ada ular sebesar itu.
“Warga lari. Kaget ada ular dua besar datang,” beber Yusran.
Seorang warga setempat menggambarkan besar ular itu dengan kode tangan. Perkiraan diameter ular lebih dari 60 centimeter. Kedatangan ular besar itu yang membuat warga ketakutan.
“Tak lama setelah itu kejadian (banjir bandang),” imbuhnya.
Ia berharap, warga yang terdampak banjir bandang di Dusun Kekait Daye tak terlalu lama berada di pengungsian. Selain kebutuhan rumah tangga, mereka butuh bantuan untuk segera membersihkan sisa banjir bandang.(*)