GenPI.co Ntb - UMKM masih menjadi fondasi perekonomian Indonesia. Jumlah pelaku UMKM yang bertransformasi digital pun terus bertambah.
Pada Juni 2022, Kemenkop UKM mencatat ada 19,5 juta UMKM yang memanfaatkan platform marketplace, seperti Tokopedia.
Angka itu setara 30,4 persen dari jumlah keseluruhan UMKM yang ada di Indonesia.
UMKM yang bertransformasi digital pun bisa mengoptimalkan potensi ekonomi digital yang diprediksi mencapai Rp 4.531 triliun pada 2030.
Tokopedia mengadakan virtual media briefing Hari UMKM Nasional - Kolaborasi Tokopedia Dukung UMKM Lokal Meraja di Negeri Sendiri dengan sambutan dari Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki dan menghadirkan narasumber VP of Marketplace Tokopedia, Yudhiaji Kusuma bersama Head of Product and UX Research Tokopedia, Jesslyn Siswanto serta Pemilik Usaha UniNam, Merri Aisir bersama Pemilik Usaha iniTempe, Benny Santoso dan Pemilik Usaha Heritage Brass, Mita Nurul Fajar Indah pada hari ini (11/8).
Tokopedia pun terus berkolaborasi untuk membantu UMKM menciptakan peluang melalui pemanfaatan teknologi.
Salah satunya ialah dengan KemenKopUKM RI. Tokopedia telah bekerja sama dengan Garda Transformasi Formal Usaha Mikro (Transfumi) untuk memberikan sosialisasi dan fasilitasi penerbitan nomor induk berusaha (NIB) bagi pelaku UMKM di Tokopedia, Digitalisasi Warung, dan Kelas Akselerasi Digital.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi Tokopedia yang terus menjadi mitra pemerintah dalam mengakselerasi transformasi digital UMKM.
Teten tidak memungkiri para pelaku UMKM merasakan dampak besar pandemi covid-19 dalam tiga tahun terakhir.
“Kita memahami pentingnya UMKM mengoptimalkan ekosistem digital. Tidak hanya untuk bertahan, tetapi pulih dan makin kukuh sebagai salah satu pilar utama ekonomi nasional,” kata Teten.
Sementara itu, Tokopedia mengusung teknologi geo-tagging untuk mendekatkan penjual dan pembeli melalui Hyperlocal.
Tujuannya ialah supaya para pelaku UMKM di seluruh Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
Salah satu manifestasi yang dilakukan ialah halaman kurasi produk UMKM setempat Kumpulan Toko Pilihan (KTP) berdasarkan lokasi pengguna.
VP of Marketplace Tokopedia, Yudhiaji Kusuma menjelaskan deretan inisiatif tersebut berdampak positif.
“Selama semester pertama 2022 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021, Mempawah, Lampung Barat, dan Lombok Utara adalah beberapa daerah dengan kenaikan jumlah penjual tertinggi,” kata Yudhiaji.
Sebelum merumuskan inisiatif atau inovasi yang sesuai kebutuhan 12 juta penjual di Tokopedia, perusahaan bagian dari Grup GoTo itu melakukan riset komprehensif.
UniNam memberdayakan ibu-ibu di sekitar dapur UniNam dan membantu para petani dan peternak di Payakumbuh, Sumatera Barat. Dengan modal awal hanya Rp2 juta, kini omzet UniNam bisa mencapai puluhan juta.
Riset dipimpin langsung Head of Product and UX Research Tokopedia Jesslyn Siswanto.
Contoh lain inisiatif atau inovasi yang sesuai kebutuhan penjual antara lain pengembangan konten di Pusat Edukasi Seller, fitur Bundling Produk dan Banner Toko.
Para pelaku UMKM pun sudah merasakan dampak positif berbagai inovasi yang dilakukan Tokopedia.
Salah satunya ialah pemilik usaha rendang UniNam, Merri Aisir. Selama ini Merri memberdayakan ibu-ibu di sekitar dapur UniNam dan membantu para petani dan peternak di Payakumbuh, Sumatera Barat. Dengan modal awal hanya Rp 2 juta, UniNam bisa mendapatkan omzet bisnis hingga puluhan juta.
Merri mengaku tidak pernah berhenti belajar memakai berbagai fitur di Tokopedia karena sangat memudahkan dalam berjualan online.
“Salah satu yang terus saya manfaatkan adalah fitur Bundling Produk yang membantu mengelola persediaan produk agar tidak menumpuk,” jelas Merri.