GenPI.co Ntb - Ketua DPD Partai Demokrat NTB Indra Jaya Usman Putra atau akrab disapa IJU mendorong kisruh soal dana alokasi khusus (DAK) ditelusuri lebih lanjut.
Dia justru menilai, isu-isu soal dugaan fee ini hanya isu pembuka. Ada kotak pandora yang mesti dibuka.
"Saya pikir kegaduhan-kegaduhan ini hanya hal kecil," katanya.
Kotak pandora ini, kata IJU, bila terbuka maka semua akan terang benderang. Proyek DAK belum dikerjakan, namun sudah ada yang berjalan duluan.
"Saya sepakat dengan pernyataan dari para anggota dewan, dorong transparansi," tegasnya.
Dia pun mendorong hal ini ditelusuri lebih serius, terlebih sempat nama Partai Demokrat diseret.
IJU mengingatkan jangan sampai fokus utama pada soal dugaan fee. Yang mesti menjadi perhatian justru dugaan adanya kapling-kaplingan sekolah.
Hal ini tentu sudah ada yang mengkomando. Tak mungkin di lapangan hal tersebut berjalan sendiri.
"Saya pikir harus dicek ulang proyek ini. Meski belum dikerjakan, prosesnya dicek semua kembali," ucapnya.
Politisi yang dikenal ramah ini menyebut, DAK Dinas Pendidikan Provinsi NTB nilainya cukup besar, ratusan miliar. Terbagi di sekolah-sekolah baik di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, pengawasannya harus detil.
Terlebih pengerjaannya menggunakan swakelola tipe 1, dimana pihak sekolah hanya menerima beres.
"Kalau media ini tidak ramai memberitakan kita juga tak tahu ada DAK yang nilainya besar," imbuhnya.(*)