FS Jadi Tersangka, Setara Institute Nilai Kapolri Lulus Ujian

10 Agustus 2022 10:00

GenPI.co Ntb - Penetapan Ferdy Sambo (FS) sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J oleh Tim Khusus yang dibentuk Kapolri menunjukkan ujian dapat dilalui disaat publik memberi perhatian serius.

Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan, Kapolri membuktikan  diplomasi kejujuran, transparansi dan kinerja berbasis data telah mengantarkan pada kesimpulan dan fakta dengan bukti permulaan yang cukup bahwa telah terjadi pembunuhan atas Brigadir J yang melibatkan FS.

Diakuinya, pada awalnya Polri terkesan  berhati-hati, karena peristiwa tersebut menyangkut perwira tinggi Polri yang juga berprestasi.

BACA JUGA:  Wagub NTB Dorong Banyak Perempuan NTB Jadi Polwan

FS memiliki upaya menghalangi proses penegakan hukum (obstruction of justice).

"Belum lagi semburan informasi menyangkut kasus ini yang sangat massif membuat proses penyidikan sempat terhambat," katanya melalui rilis yang diterima GenPi.co NTB.

BACA JUGA:  Cegah Covid-19, Disdik Mataram Bakal Kembali Aktifkan Satgas

Lebih lanjut, di tengah menurunnya kepercayaan publik pada institusi Polri, kasus ini sungguh menjadi ujian terberat bagi Kapolri, meskipun akhirnya Jenderal Listyo Sigit Prabowo lulus dari ujian tersebut.

Pengungkapan keterlibatan FS dalam peristiwa pembunuhan ini menjadi pembelajaran sangat penting oleh faktor-faktor tertentu, anggota Polri dan juga penegak hukum lainnya, dapat saja terlibat suatu perbuatan yang melanggar hukum.

BACA JUGA:  Tegas, untuk Pengerjaan DAK, Begini Permintaan Inspektorat NTB

Dalam sebuah korps, naughty cop dan clean cop akan selalu ada.

"Tetapi, sebagai sebagai sebuah instrumen penegakan hukum, institusi Polri tetap harus menjalankan tugas legal dan konstitusionalnya menegakan keadilan," ujarnya.

"Polri harus diawasi dan dikritik tetapi sebagai sebuah mekanisme tentu harus dipercaya," sambungnya.

Langkah maju Polri dalam penanganan kasus ini telah memutus berbagai spekulasi dan politisasi yang mengaitkan peristiwa ini dengan banyak hal di luar isu pembunuhan itu sendiri.

Meskipun motif pembunuhan itu mungkin belum terungkap, tetapi penetapan tersangka atas FS telah memusatkan kepemimpinan penyidikan Polri mengalami kemajuan signifikan dan memutus politisasi oleh banyak pihak yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan politik dan keamanan.

"Capaian ini bukan hanya ditujukan untuk menjaga citra Polri semata tetapi yang utama menunjukkan bahwa kinerja instrumen keadilan ini masih bekerja dan dipercaya," tutupnya.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB