GenPI.co Ntb - Dana alokasi khusus (DAK) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB yang riuh beberapa waktu terakhir, membuat Kepala Dinas Dikbud pusing tujuh keliling.
Kepala Dinas Dikbud NTB Aidy Furqan mengaku sampai tidak bisa tidur karena persoalan yang terjadi.
Terlebih, banyak beredar bukti transfer yang diduga fee DAK.
Padahal, kata Furqan, DAK ini masih pada tahap perencanaan dan sedang dilakukan proses verifikasi supplier oleh PPK.
Selain itu, disampaikan juga bahwa anggaran untuk DAK ini saja masih di Jakarta.
"Pikiran saya terganggu dengan persoalan ini. Namun bagaimanapun juga ini menjadi semangat kami untuk bekerja lebih maksimal lagi dan sebagai bahan evaluasi," katanya, saat konperensi pers di Kantor Gubernur NTB Senin (8/8).
Dirinya menambahkan, begitu mendapat informasi tentang transfer membuat dirinya seakan spot jantung.
Fee transfer yang dimaksud oleh kepala dinas ini memang beredar luas. Tertulis fee dengan nama sekolah.
Saat ditelusuri di lapangan, sekolah tersebut memang penerima DAK pendidikan. Saat ini sekolah-sekolah tersebut tengah mempersiapkan diri membangun, dimulai dari meratakan bangunan setempat.
Para penerima fee diduga DAK itu pun rerata mengelak uang tersebut terkait dengan proyek yang ad di sekolah.
Ada yang menyebut salah transfer, pembayaran hutang, sampai iseng menulis kata fee.(*)