Tingkatkan Kualitas Pariwisata, Begini Saran dari Syamsul Lutfi

01 Agustus 2022 18:00

GenPI.co Ntb - Meningkatkan kualitas event daerah, digelar bimbingan teknis sinergi pemerintah dan pelaku wisata dalam meningkatkan kualitas event daerah di Hotel Raja Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).

Anggota DPR RI Komisi 3 dari Fraksi Nasdem M Syamsul Lutfi mengatakan, untuk dapat mengembangkan pariwisata di Loteng dibutuhkan sinergisitas dan dukungan semua pihak dalam rangka memajukan atau membangkitkan kembali pariwisata yang sempat terpuruk.

Hampir dua miliar pariwisata di dunia merasa kehilangan akibat pandemi Covid 19. Artinya arus lalu lintas akibat pandemi itu sangat terbatas ruang dan waktu.

BACA JUGA:  Dewi Perssik Menangis Jelaskan Alasannya Marah Pada Angga Wijaya

Dari 15 juta pelaku pariwisata di Indonesia, 1 juta orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Untuk itu pemerintah harus serius sebab pariwisata adalah penyumbang devisa terbesar setelah batubara dan kelapa sawit.

"Kalau wisata mundur maka devisa juga mundur. Sebagai obyek destinasi dunia maka harus siap dan bersinergi yang baik dalam rangka perputaran ekonomi dalam rangka kesra," katanya Senin (1/8).

BACA JUGA:  Pemprov NTB Usulkan Alat Pemadam Kebakaran Terapung ke BNPB

Ditekankan, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab semua pihak dalam memajukan dunia pariwisata, tidak hanya menjadi beban dan tanggung jawab pemerintah saja tetapi juga pelaku pariwisata.

Di Mandalika sendiri ada event nasional seperti event budaya Bau Nyale dan bahkan even internasional MotoGP yang jadi masalah kesiapan masyarakat selaku tuan rumah.

BACA JUGA:  Tiba di Mataram, Kesehatan Jemaah Haji Dapat Perhatian Khusus

Dalam menghadapi dan berperan aktif dalam kegiatan itu maka masyarakat harus berikan feedback dengan servis yang baik.

"Event nasional kita tidak boleh jadi penonton tetapi harus berbenah persiapkan diri menyambut event itu," bebernya.

Semua komponen harus bersinergi sehingga menunjukkan kita siap sebab itu akan jadi cerita di negaranya, kesan baik itu kita harapkan karena itu perlu sinergi antara pemerintah dan pelaku pariwisata dan masyarakat," ujarnya

"Kita bisa cotoh daerah yang sudah punya event rutin setiap tahunan seperti misalnya Banyuwangi," ujarnya.

"Sudah ada kalender event sehingga wisatawan akan melihat mana event yang akan dikunjungi. Kalau kita mengkalenderkan dari Januari hingga Desember maka akan bisa mencari sponsor dengan baik," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Loteng Lendek Jayadi mengatakan, event budaya Sasak cukup mengangkat kaidah-kaidah sosial budaya di Kabupaten Lotet.

Kaidah kaidah sosial budaya itu menyangkut soal cara menyambut tamu, keramah tamahannya dan kemuliaan menerima tamu maka perspektif dalam masyarakat Loteng bukanlah hal yang baru.

"Kalau kita tarik lagi ke pariwisata maka budaya adalah mandornya. Marilah kita bangun jati diri," ucapnya.

Mandalika bukan brending sekarang, tetapi jauh sebelumnya. Untuk itu, dia berharap agar melestarikan budaya untuk kesejahteraan bersama.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB