Tolong, Wisatawan Risih dengan Adanya Pungli di Pantai Seger

31 Juli 2022 22:00

GenPI.co Ntb - Miris, ketika dunia pariwisata di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) kembali menggeliat justru tercoreng oleh oknum yang diduga melakukan pungutan liar atau pungli kepada pengunjung.

Aksi pungli tersebut berhasil direkam oleh pengunjung dan beredar luas di Grup WhatsApp.

Tepatnya di Pantai Seger, Kuta Mandalika atau samping Sirkuit Mandalika.

BACA JUGA:  Pilkada Masih 2024, PSI Sudah Himpun Nama Calon Pemimpin NTB

Dari rekaman video itu, seorang ibu-ibu mengancam untuk melaporkan oknum yang diduga melakukan pungli.

Dengan santainya, seorang pemuda dengan memakai baju kaos warna hitam menjawab silahkan laporkan saja.

BACA JUGA:  Lengkapi Berkas ke Jaksa, Polres Mataram Musnahkan Ganja

Saat ditegaskan memangnya tempat ini milik pribadi, pemuda itu pun mengklaim bukit sekitar Pantai Seger milik pribadi.

Salah seorang pengunjung Intan Hulicelan mengaku, sedikitnya ada 3 portal yang dilewati dan di tiap portal membayar Rp 10.000.

BACA JUGA:  Sekolah Islam Wasathiyah, Wagub NTB : Untuk Mewujudkan Toleransi

Setelah sampai parkir kemudian bayar lagi untuk satu orang yang menggunakan mobil senilai Rp 10.000.

Jumlah itu sudah termasuk untuk membayar naik ke atas bukit Seger.

"Saya kesana bersama 4 orang diminta bayar Rp. 40.000 kalau mau naik ke bukit, ya akhirnya saya balik karena merasa risih serba bayar untuk sekadar menikmati alam," katanya kepada GenPi.co NTB Minggu (31/7).

Perempuan asli Cirebon itu pun harus berdebat dengan para petugas yang meminta tarif kunjungan dan meminta mereka untuk menjelaskan soal karcis dan peruntukannya.

"Setelah saya cek, gak ada tuh cap dari pemerintah daerah. Saya tegaskan ke mereka bahwa ini pungutan liar," ujarnya.

Ketika harus membayar segitu banyaknya dengan fasilitas seadanya, Intan menilai sangat tidak wajar dan justru mencoreng dunia pariwisata.

"Tempat ini kan milik masyarakat NTB dan semua masyarakat berhak menikmatinya. Jadi, tidak mesti membayar sampai Rp 70.000. Apalagi toilet tidak ada, musala juga tidak ada. Keamanan parkir pun diragukan, hanya sebatas numpang parkir," urainya.

Bayangkan saja, lanjutnya, jika orang yang membawa uang pas-pasan ingin menikmati wisata ini kemudian diminta uang segitu banyaknya apakah tidak kasihan.

"Hal-hal seperti ini harus menjadi atensi dan segera ditangani. Kalau begini terus rusak citra pariwisata," keluhnya.

Menanggapi kejadian itu, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Loteng Lendek Jayadi merasa geram dengan sikap oknum yang melakukan pungli di tempat wisata.

"Kami akan segera koordinasi. Mereka tidak tahu diuntung," tegasnya.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB