GenPI.co Ntb - Meski penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mengalami peningkatan, masyarakat memaksa untuk membuka kembali pasar hewan.
Warga nekat melakukan aktivitas jual beli hewan ternak di Pasar Hewan Batunyala, Kecamatan Praya Tengah.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Loteng M Taufikurrahman mengatakan, pasar hewan masih tetap ditutup sampai sekarang. Hanya saja warga sudah mulai beraktivitas di pasar hewan Desa Batunyala.
“Pasar hewan di Desa Batunyala itu dibuka paksa oleh warga, padahal kami sudah pasang spanduk tapi dirobek," katanya, kepada GenPi.co NTB Minggu (31/7)
Bahkan, lanjut Arman, ada dugaan intimidasi yang didapatkan petugas di lapangan yang diduga dilakukan oleh orang-orang yang membuka usaha di sekitar pasar hewan.
Pihaknya memaklumi keinginan masyarakat untuk bisa beraktivitas di pasar hewan namun dengan kondisi PMK yang masih mewabah membuat pasar hewan belum bisa dibuka.
"Dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan tegas memerintahkan untuk tidak membuka pasar hewan," ujarnya.
Akibatnya, kata Arman, sekarang muncul kasus baru di Kelurahan Sasake, Kecamatan Praya Tengah yang lumayan dekat dengan pasar hewan.
"Ada 263 yang terjangkit PMK di kelurahan itu. Padahal sudah jelas kepala BNPB tidak memberikan izin untuk dibuka," ungkapnya.
Atas dasar adanya indikasi pedagang melakukan intimidasi kepada petugas lapangan maka pihaknya meminta di-backup aparat.
Disampaikan, sejauh ini yang sudah terjangkit PMK mencapai 25.788 dan yang sudah sembuh 22.408 ekor.(*)