GenPI.co Ntb - Banjir yang melanda sejumlah tempat di Kabupaten Lombok Barat, Senin (6/12) merusak lahan pertanian. Sawah-sawah berisi bulir padi itu hancur. Seperti Sawah di Desa Sesela, Kecamatan Gunung Sari, kabupaten Lombok Barat.
"Sampai saat ini belum kita kalkulasikan jumlah kerugian, tapi kerugian di tanaman terhitung sekitar empat hektare tanaman masyarakat rusak akibat banjir ini,"ujar Saepul Bahri Sekeretaris Desa Sesela kepada GenPi.co NTB di Dusun Bat Kubur, Rabu (8/12).
Dikatakan, usia rata-rata padi yang mengalami kerusakan tersebut hampir panen. Namun, banjir bandang membuat sawah-sawah itu tenggelam.
"Kebanyakan tanaman-tanaman ini tinggal dua minggu kedepan akan dipanen, namun karena musibah ini semuanya jadi gagal panen,"sambungnya.
Selain Sektor pertanian, kerugian di sektor peternakan juga di terjadi di Dusun Bile Petung, salah satu dusun yang terdampak banjir juga.
"Ada 500 ekor ayam yang mati dari satu kendang,” katanya.
Dikatakannya, lima dusun terdampak banjir di Desa Sesela yakni Bile Petung, Kebon Lauk, Baret Kubur, Kebon Bawak, dan Dasan Utama.
"Rata-rata lokasinya yang terdampak ini lokasinya di pinggir sungai, karena desa Sesela ini diapit oleh dua sungai, yakni Sungai Meninting dan Sungai Ireng sungai yang dari arah Rembiga," ucap Saepul.
Pemerintah provinsi maupun kabupaten sampai saat ini masih menghitung kerugian masyarakat akibat banjir bandang.
Wilayah yang terdapam banjir paling parah di Kabupaten Lombok Barat adalah Kecamatan Gunungsari dan Kecamatan Batu Layar.
Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid meminta setelah fokus pada penyelamatan warga, berikutnya fokus menginventarisir kerugian warga.
“Saat ini fokus dahulu ke penyelamatan manusia. Sisa banjir itu dibersihkan dahulu,” katanya.(asror/*)