Gubernur NTB Sebut Jatah Preman, Kasta NTB : Buktikan Siapa Itu!

12 Juli 2022 10:06

GenPI.co Ntb - Dalam diskusi WhatsApp Grup (WAG) Fokus NTB, Gubernur NTB Zulkieflimansyah menuding adanya kelompok preman yang minta jatah proyek di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB.

Pernyataan orang nomor satu di NTB itu pun mendapat respon serius dari berbagai pihak, tak terkecuali LSM Kasta NTB.

Presiden Kasta NTB Lalu Wink Haris meminta gubernur membuktikan tudingannya tersebut.

BACA JUGA:  Yuk, Main ke Pantai Sire di Kabupaten Lotara, Dijamin Ketagihan

"Di WAG itu ada komentar Gubernur yang dianggap membenarkan adanya kelompok preman yang minta jatah proyek," katanya, kepada GenPi.co NTB Selasa (12/7).

Pria berambut gondrong asal Desa Ganti, Praya Timur itu pun menantang gubernur untuk membuktikan siapa kelompok preman yang dimaksud.

BACA JUGA:  Baru Menjabat Kapolres, Begini Langkah Penanganan PMK di Mataram

"Siapapun oknum yang dimaksud gubernur, jelas tidak baik menuding tanpa data dan fakta," ujarnya.

Menurutnya, itu sama saja artinya dengan membuat kegaduhan dan saling curiga.

BACA JUGA:  Dunia Digital, Wagub NTB Ingatkan Pentingnya Menjaga Etika

"Kalau memang ada bukti baiknya disampaikan dan dibuka agar tidak terjadi saling curiga," jelasnya.

Ditegaskan, Kasta NTB sebagai lembaga tidak merasa tertuduh karena tidak punya kepentingan terhadap proyek apapun jenis dan namanya.

"Hanya saja pernyataan seorang kepala daerah yang menyebut ada preman yang suka marah-marah kalau tidak dikasih jatah proyek kan bisa multi interpretatif dan cenderung memicu kegaduhan publik," terangnya

Maka sebaiknya, kata Wink, kalau benar ada seperti yang dituduhkan dibuka saja supaya clear.

Sementara itu, dalam WAG tersebut Gubernur NTB Zulkieflimansyah menulis, Kalau tentang DAK dan lain-lain untuk biaya kampanye Gubernur nggak lah. Dari dulu juga sejak di DPR saya nggak pakai yg begini-begini.

Lagian nyalon gubernur atau bupati kita lihat surveilah, kalau masih pantas ya kita pikir-pikir nyalon lagi. Kalau surveinya jelek walaupun pakai DAK ya kalah juga.

Instruksi saya ke Dikbud menangkan yang akan mengerjakan sendiri karena yang sering ribut-ribut ini seringnya seperti minta jatah preman. Merasa berhak dapat padahal jual proyek saja. Nggak dapat marah-marah. Memang nggak mudah karena hampir kita kenal semua juga.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB