GenPI.co Ntb - Siapa sangka, di balik kesuksesan Bupati Lombok Tengah (Loteng) Lalu Pathul Bahri, tersimpan kisah pilu di dalam setiap perjuangan hidupnya.
Pathul menceritakan dirinya yang seorang anak petani dan dari keluarga miskin.
Selain bertani, ayahnya juga saat itu menjadi Kepala Dusun. Namun, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Pathul harus membantu perekonomian keluarga.
Semasa kecil, Pathul harus mencari ubi jalar di sawah untuk dimakan. Jari telunjuknya sebelah kanan pun harus direlakan putus terkena cangkul.
Keterbatasan ekonomi saat itu tidak menyurutkan langkahnya untuk lebih keras berjuang dalam meraih mimpi.
"Walaupun saya anak petani dengan keterbatasan ekonomi, namun sejak kecil sudah bercita-cita untuk menjadi pemimpin," katanya, kepada GenPi.co NTB Senin (11/7).
Pria kelahiran 31 Desember 1969 itu pun menceritakan perjalanan hidupnya sebelum menjadi bupati. Dia pernah menjadi kuli, kernet, montir elektronik, dan kontraktor.
Awal karir politiknya dimulai sejak dirinya mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kabupaten Loteng melalui PKB. Dia mendapatkan suara terbanyak tetapi sayang karena sistem nomor urut maka dirinya harus merelakan kursi DPRD kepada calon nomor urut 1 yang jauh lebih sedikit suara diperoleh.
"Di pileg selanjutnya tidak pakai nomor urut dan saya dapat menjadi anggota DPRD bahkan duduk menjadi pimpinan waktu itu," ujarnya.
Satu periode menjadi anggota DPRD, kata suami dari Baiq Nurul Aini itu, dirinya kemudian maju menjadi calon anggota DPRD Provinsi NTB nomor urut 2 melalui Partai Gerindra.
"Alhamdulillah saya mengalahkan calon nomor urut 1. Saya pun melenggang menjadi anggota DPRD NTB dan menjadi pimpinan Komisi IV waktu itu," jelasnya.
Selama 7 bulan menjadi anggota DPRD NTB, dia harus melepas status anggota DPRD NTB karena maju menjadi calon wakil bupati berpasangan dengan M. Suhaili Fadil Thahir.
Kemudian, ayah 4 anak itu kembali maju menjadi calon bupati Loteng periode 2021 - 2024 dan dia pun berhasil dilantik menjadi bupati pada 26 Februari 2021.(*)