GenPI.co Ntb - Meski usianya sudah tidak muda lagi, Inaq Jaelani (70) warga Dasan Tereng, Dusun Buntimba Desa Persiapan Masjuring Bonder, Kecamatan Praya Barat masih aktif bekerja sebagai buruh tani.
Upah menjadi buruh tani di kampungnya, ditabungnya selama 2 tahun untuk membeli hewan kurban.
Inaq Jaelani berhasil mengumpulkan Rp 4.200.000 selama 2 tahun yang dihajatkan untuk berkurban tahun ini.
Kambing berukuran besar pun dapat dia beli dari uang yang dikumpulkannya itu.
"Ini merupakan kurban pertama saya. Dari dulu saya ingin berkurban tapi baru terkumpul uangnya," katanya kepada GenPi.co NTB Minggu (10/7).
Meski memiliki dua orang anak, namun dia tidak mau membebankan putra dan putrinya itu.
"Tabungan untuk berkurban ini murni dari hasil menabung saya pribadi. Upah menjadi buruh tani saya sisihkan," ujarnya.
Kambing kurban itu pun langsung diserahkan ke tokoh agama setempat untuk nantinya dibagikan ke warga sekitar.
Inaq Jaelani membeli kambing kurban asal Kelurahan Leneng, Kecamatan Praya.
Pedagang Hewan Kurban, Hidayatullah mengaku, tidak tega mengambil keuntungan dari Inaq Jaelani.
"Dia menceritakan niatnya ingin berkurban. Uangnya itu katanya ditabung dari hasil menjadi buruh tani. Saya tidak tega mengambil keuntungan," akunya.
Setelah mendengarkan cerita Inaq Jaelani, Dayat pun memilihkan kambing yang paling besar dengan modal sesuai uang yang dibawa.
"Masalah untung saya bisa cari di kambing yang lain. Niat nenek itu untuk berkurban dari hasil keringatnya menjadi buruh tani membuat saya tidak tega mengambil untung," terangnya.(*)