GenPI.co Ntb - Sekitar 100 santri dan santriwati dari sejumlah pesantren di Lombok Barat, mengikuti acara kemah atau Santripreneur Camp di Wisata Alam Gunung Jae, Desa Sendau, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat.
Kegiatan pelatihan wirausaha khusus santri ini diselenggarakan selama dua hari oleh Yayasan Santripreneur Indonesia.
Pendiri dan pembina Santripreneur Indonesia, KH Ahmad Sugeng Utomo mengatakan, kegiatan Santripreneur Camp ini dilaksanakan secara rutin di berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya adalah untuk memberikan pelatihan kewirausahaan kepada santri di Indonesia.
“Selama ini masyarakat menganggap bahwa santri hanya mahir mengaji dan berceramah agama. Padahal, santri juga memiliki potensi yang tak kalah bagusnya untuk menjadi pengusaha," katanya.
"Justru pengusaha santri memiliki nilai plus karena mereka berbisnis tidak semata-mata mencari keuntungan finansial,” sambungnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTB H Aidy Furqon, Kadis Perizinan Lombok Barat H Ahmad Subandi, Kepala Desa Sedau Amir Syarifuddin, Wadek 1 FEBI UIN Mataram Dr Baiq El Badriati MEI, dan Dekan FDIK UIN Mataram Dr Muhammad Saleh Ending MA.
Selain itu juga Guru Besar Ilmu Keislaman UIN Mataram Ahmad Amir Aziz dan jajarannya.
Menurut Gus Ut, sapaan akrab Sugeng Utomo, wirausahawan santri memiliki nilai plus dibanding pengusaha pada umumnya. Para santri tidak akan meninggalkan prinsip ekonomi Islam dalam praktik usahanya.
“Sebagai santri, berbisnis itu tidak hanya bertujuan mengakumulasi kapital, tapi juga ibadah dan dakwah. Di sini nilai plusnya,” katanya.
Ditambahkan dengan banyaknya santri yang menjadi pengusaha, akan dapat menjadikan kalangan santri mandiri secara ekonomi.
Sehingga akan menjadi modal penting bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Penyelenggaraan Santripreneur Camp ini mengakomodasi para santri dan pemuda di seluruh Indonesia. Para peserta adalah hasil seleksi dari sejumlah santri dan santriwati yang mendaftar di Lombok. Juga utusan dari sejumlah pondok pesantren.(*)